Dihantui jangan mau, Istiqomah baru mau
Pertemuan ini yang kesepuluh
Penanda sempurna dari nilai yang diraih
Jemari bergetar sesaat memulai rute berbayang kemilau sinar gadget
Ada sesuatu yang terbangun setelah lama berselimut kenyamanan
Gugah sadar pada satu pernyataan,
minat dan berlatih menjadi syarat ntuk menjadi pemenang atas diri.
Malam ini, pertemuan kesepuluh bertajuk Menulis itu mudah. Materi yang terkesan begitu ringan ini dibawakan oleh Bapak Dr. Ngainun Naim. Dan, dimoderatori oleh Ibu Aam Nurhasanah.
Siapa yang tak dibuat meringis sambil garuk kepala dengan tajuk yang akan disampaikan malam ini, menulis itu mudah. Halo, menulis itu mudah? Kegiatan yang kerap bikin otak uring-uringan, merinding disko...menjadi mudah ditangan Pak Doktor kelahiran, Tulung agung ini.
Panik, tentu saja, otak langsung deh bekerja keras berusaha untuk mengingkari apa yang ingin dibagikan oleh Pak Ngainun ini.
Setelah Bu Aam, membagi profil beliau, baru tersadar, bahwa sungguh beliau sudah membuktikan bahwa menulis itu mudah. Jumlah buku yang ditulis sudah menjadi bukti, bagi beliau menulis itu mudah.
Begitu juga setelah beberapa artikel beliau kembali dibagikan oleh Bu Aam, bener, beliau menulis seperti sedang menghidangkan camilan bergizi, ringan, mengalir, mudah dipahami tapi bikin kenyang dan menyehatkan pikiran.
Awal kegiatan menulis telah dilaluinya sejak bersekolah. Interaksinya dengan majalah, koran, dan buku- buku yang dibacanya telah menguatkan Pak Ngainun untuk memilih dunia literasi sebagai jalan hidupnya.
Jatuh bangun bertahun-tahun dalam dunia menulis menjadikan ia paham bahwa menulis harus tekun. Inilah yang menjadi kunci utama untuk menjalani dunia menulis. Maka menulis menjadi mudah bagi yang bisa,pungkasnya.
Ia menegaskan, agar cara menulis itu menjadi mudah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Cara menulis itu mudah;
1. Mind set, ciptakan setting bahwa menulis itu mudah. Menulis itu bukan sulit, sebab bila di pikiran kita tersetting menulis itu sulit, maka pikiran kita akan dihantui perasaan menulis itu sulit. Mau dihantui, tentu ngak kan?
2. Ciptakan pikiran bila menulis itu keterampilan sekolah dasar, jadi untuk bisa menulis tidak harus sekolah tinggi-tinggi.
Menulis harus dimulai dari keyakinan. Tanpa keyakinan orang tidak akan menulis. Ketika seseorang hendak menulis yang diperlukan bukan bakat istimewa, tetapi minat yang besar dan kemauan berlatih. Perpaduan kedua hal inilah yang bisa membawa seseorang menjadi penulis. Minat dan kemauan berlatih dua hal penting yang harus dimiliki untuk menjadi penulis, pendidikan bukan jaminan, ingatnya.
Orang yang menekuni dunia menulis, selalu memiliki pengalaman personal yang unik.
Orang yang menekuni dunia menulis dibedakan menjadi beberapa tipe,yaitu,
A. Mereka yang terus bertahan, berproses, dan menekuni dunia menulis. Jadi cara kerjanya konsisten.
B. Musiman, ia produktif saat deadline saja.
C. Penulis yang pernah produktif, pada zamannya sangat produktif tapi berganti zaman hilang.
D. Penulis yang pernah muncul dengan karyanya, kemudian hilang tapi karyanya ada.
E. Penulis cita-cita, jadi belum pernah ada karya yang baru ada cita-cita.
Dalam perspektif berbeda, Nurul Chomaria,penulis yang telah menulis lebih dari 70 judul buku membagi penulis dalam kuadran- kuadran:
A. Penulis yang mau dan mampu
B. Penulis yang tidak mampu tapi mau
C. Penulis yang mampu tapi tidak mau
D. Penulis yang tidak mampu dan tidak mau
Silakan, kita diizinkan untuk memilih kita masuk kuadran berapa.
3. Untuk menulis harus banyak membaca.
Syarat wajib untuk bisa menulis yang baik harus banyak membaca. Rasanya sulit untuk.bisa menulis dengan baik bila tidak memiliki budaya membaca. Sebab dengan membaca kita akan terbiasa dengan kerangka berpikir, selain kosa kata kitapun menjadi kaya. Jadi, kebiasaan membaca akan membuat ide menulis mudah ditemukan dan dikembangkan.
4. Prinsipnya untuk menulis, harus meluangkan waktu bukan menunggu waktu luang.
5. Rajin mengamati, mencatat dan mengolahnya menjadi tulisan. Penulis harus tajam dalam mengasah pendengaran dan penglihatannya. Beda penulis dan bukan penulis adalah kemampuannya menangkap hal biasa menjadi berbeda.Tulislah hal itu, jangan berharap sempurna, karena tugas utama seorang penulis adalah terus berproses, Istiqomah.
6. Belajar menulis kepada penulis. Pengalaman mereka akan memperkaya perspektif kita.
Musuh terbesar menulis adalah diri kita sendiri, maka bangunlah rasa percaya diri,itu dasar sukses.
Terapkan jurus jitu ATM, untuk penulis pemula, amati,tiru dan modifikasi. Berlatih dan terus berlatih.
Seperti yang ia kutip dari Arswendo Atmowiloto, " Menulis adalah kerja sosial
Parameter suksesnya adalah ketika seorang penulis mampu mengantarkan orang lain untuk bisa menulis."
Besar harapnya agar banyak orang menjadi mampu menulis. Banyak hal yang bisa dinikmati ketika kita mampu menuliskan sesuatu. Paling tidak, kita bisa melahirkan buah ide yang biasanya hanya mampu bersembunyi di dalam benak kita.
Adakah kau ingin wujudkan apa yang kerap mengganggu mimpimu?
Super banget, kereen
BalasHapusTerimakasih,Bun.
HapusKeren, menginspirasi, semangat terus dalam menulis
BalasHapusTerimakasih.
HapusSeperti angsa yang berdansa, aksaranya syarat makna
BalasHapusTerimakasih....asyik...
HapusNtaop soul... Semangat bun. Seru bacanya
BalasHapusTerima kasih, Bun...mantap, semangat.
HapusKeren Bun.... Penuh makna dari hati...
BalasHapusYang mana tuh dr hati?
HapusMenulus dari hati akan sampai juga ke hati
HapusAlhamdulillah...ketika hati yang bicara.
HapusPUISI YANG SELALU KREN....
BalasHapusPertemuan ini yang kesepuluh
Penanda sempurna dari nilai yang diraih
Jemari bergetar sesaat memulai rute berbayang kemilau sinar gadget
Ada sesuatu yang terbangun setelah lama berselimut kenyamanan
Gugah sadar pada satu pernyataan,
minat dan berlatih menjadi syarat ntuk menjadi pemenang atas diri.
CALON PENULIS ;PUISI YANG HANDAL, MOGA JADI W2 BUKU. bUKU PUISI DAN BUKU TTG MENULIS
Aamiin... terimakasih Pak.
Hapus