Canda malam

Malam kerap menagih janji
Ingin ditemani lebih lama
Ingin dianggap penting ngak mau berbagi
Menggoda dalam pijar lampu taman
Temaram, hangat dan menyamankan
Melenakan dalam sepoi yang tenang
Buat sang pecinta mampu fokuskan diri
Pada setiap yang ia suka
Pesona yang kerap terkelabuhi oleh gelap
Pekatnya sembunyikan semua menjadi begitu indah
Seorang penari tergugu dalam kalut sepi
Sorot lampu pentas, make up hadirkan siluet cantik paripurna
Riuh suara penonton bercampur keringat yang ikut riang dalam gelegar musik yang buat lupa
Ketika, lampu dipadamkan, penonton hilang entah dimana, dan make up cantik dihapus
Hempasan sepi, begitu menyesakkan hati
Balur rasa, sesak tak bertepi hadir dihadapan
Duduk diam, memeluk diri dan segera manjakan mata
Menyerahlah rebahkan tubuh letih
Biarkan dunia bekerja meski kau tak harus selalu tahu apa yang telah ia pahatkan 
Saatnya engkau diam, dan biarkan lelap yang menjadi pemenangnya

Komentar

  1. Biarkan lelap menjadi pemenang.


    Mantap bunda.
    Diksinya luar biasa 👍👍

    BalasHapus
  2. Karya sastra yang indah, keren bu👍

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. Terimakasih, kadang kita lupa bahwa lelap adalah obat dr letih kita ya...salam literasi

      Hapus
  4. benar sekali.lelaplah.yang mampu memenangkan pertarungan dalam diri sendiri 😁
    keren kata2 ilusi tingkat tinggi ini 🥰

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aduh Cikgu...ketika ku lihat awan dilelangit biru, menanti ia yang hendak berdiam sesaat...hhmm terimakasih...

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat pagi

Ketika Tidak menjadi Iya Plus Bonus dariNya

Anatomi itu tergenggam dalam tubuh buku