Lahirkanlah buku, keluarkan ia dari dirimu

Kembali senandung malam kulantunkam
Gelisah dedaunan pertanda hadirnya lembut angin malam
Asyik bermanja, daun daun menggoda membuat penasaran
Getar asa itu terasa disini
Ditingkahi malam telisik asa bergegas selesaikan hari

Sebuah pernyataan mengusik rasa, hadirkan keniscayaan yang masih berusaha mengingkari semua yang telah dilalui. "Di dalam jiwamu ada buku, tidak hanya satu tapi banyak. Engkau harus putuskan akan menghadirkan buku itu dalam genggamanmu, atau kau biarkan ia merana dan dilupakan." Hingga seorang Pramoedya Ananta Toer, pernah menuliskan, "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. Hal senada juga diungkapkan oleh Imam Al-Ghazali, jika kau bukan anak raja, juga bukan ulama besar maka menulislah.
Kedua kutipan tersebut disampaikan oleh Ibu Musiin, M.Pd di kelas belajar menulis gelombang 21, malam ini, Jumat, 5 November 2021. Pertemuan ke lima belas ini mengakar tajuk Konsep buku non fiksi dan dimoderatori oleh wanita cantik Ms. Phia.
Dengan sejumlah prestasi yang telah digenggamnya Bu Iin menguraikan banyak hal seputar menulis buku non fiksi. Semangat yang hendak ditularkannya hadirkan getar dalam dada. Ia katakan bahwa semua orang memiliki hidden potensi yang kerap tak tergali olehnya, sehingga akhirnya merasa takut untuk menerima sebuah tantangan, salah satunya menulis.

Temukan potensi yang tersembunyi itu, gali dan asah, maka pada saatnya engkau akan tahu betapa besarnya cinta Allah padamu. Seperti yang kerap ditekankan Oom Jay, menulislah,menulislah setiap hari. Hingga seorang Buya Hamka pernah berkata, menulislah dan biarkan tulisanmu menemukan takdirnya.
Ada rasa jengah sesaat, yang tidak lagi reda oleh sekedar diam dan menarik nafas. Apakah seorang penulis pemula akan menundukkan dirinya?

Dalam pemaparan materinya, Bu Iin membagi pengalamannya saat menjadi penulis pemula. Sebagai penulis pemula ada beberapa hal yang menjadi ketakutannya yaitu,
1. Takut tidak ada yang membaca tulisannya
2. Takut salah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan
3. Merasa karya orang lain lebih bagus dari karyanya.
Sampai kemudian ia menemukan alasannya untuk menjadi penulis, yaitu
1. Ingin mewariskan ilmu lewat buku
2. Ingin memiliki karya sendiri yang terpajang di toko buku ternama
3. Ingin mengembangkan profesi sebagai guru.

Ia merasakan cahaya dalam dirinya, sehingga yang semula ia merasa minder menulis jadi berani menulia buku. Bahkan, ia mampu menjawab tantangan Prof. Eko untuk menulis satu buku dalam satu Minggu. Ia menyadari betul bahwa menulis bukanlah mimpi buruk tapi sebuah langkah untuk menuju puncak kesuksesan, menjadi penulis hebat.

Lebih lanjut, ia memaparkan. Kemampuan menulis sangat bisa disesuaikan dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita atau sesuatu yang dikuasai dan dicintai. Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki adalah bentuk buku yang masih tersimpan rapi dalam diri kita yang belum dikeluarkan. Kita semua memiliki buku, tapi buku itu belum dilahirkan.
Ia menampilkan cover buku di atas. Sesaat ada kejutan dalam hati, betapa ada yang tersembunyi dalam diri seseorang yang tidak ia sadari. Kita masih terlalu sering mengabaikan hati yang ingin didengarkan. Keluarkan buku yang tersimpan itu, dan biarkan ia nyata, semangatnya.
Telah banyak purnama yang kita lewati, papar Bu Iin. Lanjutnya, dari semua peristiwa yang terlewati itu telah banyak pula yang terjadi, apakah akan kita biarkan ia mengendap di dalam hati atau akankah kita lahirkan buku-buku dari semua yang telah dialami tersebut? Jawabannya tergantung pada diri kita masing-masing.

Dari empat kegiatan kebahasaan, bicara, menyimak, menulis dan membaca. Menulis adalah kegiatan yang paling sulit untuk dilakukan. Butuh perjuangan yang gigih dan konsisten, termasuk menulis resume. Dari kegiatan menulis resume disetiap kelas belajar berakhir diharapkan peserta belajar menulis bersama Oom Jay ini akan melahirkan sebuah buku dan akan cinta pada dunia menulis.

Memiliki keinginan yang kuat ternyata akan menghantarkan kita ke hukum tarik menarik di alam semesta. Hukum ini menyatakan bahwa kemiripan akan menarik kemiripan. Pikiran untuk menjadi penulis hebat, telah menghantarkan wanita yang suka membaca, traveling, dan masak ini ke kelas belajar menulisnya Oom Jay, sekaligus mengantarkannya pada tantangan Prof. Eko untuk menulis buku dalam waktu satu Minggu.  Ia mampu menjawab tantangan itu.

Pola penulisan buku non-fiksi
Terdapat tiga pola penulisan buku non-fiksi yaitu,
1. Pola hierarkis; buku disusun dari yang mudah ke yang sulit, contoh buku pelajaran.
2. Pola prosedural ; buku disusun berdasarkan urutan proses contoh buku panduan
3.Pola klaster; buku disusun secara ponit per point atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab, dalam hal ini antar bab ke bab. Contoh buku Bu Iin yang berjudul Literasi Digital Nusantara.

Proses penulisan buku
Proses penulisan buku terdiri dari 5 langkah,
1. Pratulis
2. Menulis draft
3. Merevisi draft
4. Menyunting naskah
5. Menerbitkan

1. Pratulis
Kegiatan pratulis meliputi
a. Menentukan tema
b. Menemukan ide
c. Merencanakan jenis tulisan
d. Mengumpulkan bahan tulisan
e. Bertukar pikiran
f. Menyusun daftar
g. Meriset
h. Membuat mind mapping
i. Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan berdasarkan apa yang kita sukai dan kita kuasai atau yang menjadi passion kita.
Pengumpulan bahan berkaitan dengan referensi. Referensi berkaitan dengan perlunya data dan fakta.
Referensi terdiri dari, 
1. Pengetahuan yang diperoleh secara formal, informal atau nonformal
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal, informal, atau non formal
3. Pengalaman dari balita hingga kini
4. Penemuan yang telah dipublikasikan
5. Pemikiran yang telah direnungkan.
Anatomi buku
Secara umum, anatomi buku sebagai berikut,
1. Halaman buku
2. Halaman persembahan (opsional)
3. Halaman daftar isi
4. Halaman kata pengantar ( opsional, diminta dari orang yang berpengaruh)
5. Halaman prakata
6. Halaman ucapan terima kasih                  ( opsional)
7. Bagian/bab
8. Halaman lampiran
9. Halaman glosarium
10. Halaman daftar pustaka
11. Halaman indeks
12. Halaman tentang penulis 

2. Menulis draf
a. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
b. Tidak mementingkan kesempurnaan, tapi lebih ke bagaimana ide dituliskan.

3. Merevisi draf
a. Revisi sistematika / struktur tulisan dan penyajiannya
b. Periksa kekonsistenan gambaran besar naskah

4. Menyunting naskah
Menyunting naskah memperhatikan KBBI dan PUEBI meliputi,
a. Ejaan
b. Tata bahasa
c. Diksi
d. Data dan fakta
e. Legalitas dan norma
Bu Iin mengingatkan bahwa dalam menulis, penulis akan menemukan beberapa hambatan. Hambata tersebut berupa hambatan waktu, kreativitas, teknis, tujuan psikologis. Namun ia pun membagi cara mengatasi hambatan tersebut, yaitu dengan cara,
a. Banyak membaca
b. Cari inspirasi disekitar kita atau yang terkait dengan Nara sumber
c. Disiplin menulis tiap hari
d. Ke pasar dan memasak ( suka banget!)
Oh..iya, saat bergabung dengan kelas menulis Bu Iin mengaku belum punya blog. Jadi, mau seperti Bu Iin? Yakin pada dirinya, ambil tantangan itu dan selesaikan.

Dalam kehidupan selalu ada bagian hebat yang kita lalui, bagian hebat itu tentu sangat menarik bila kita bagikan pada orang lain. Mungkin bagian terhebat itulah yang telah mempertemukan kita pada kelas menulis Oom Jay. Jadi, mau menuliskan bagian terhebat itu dan menjadikannya sebuah karya nyata?

Terlalu asyik pada Kerlip gadget menari tanpa diminta
Kubiarkan sapa lelaki kecil ku, yang mengucapkan salam sebelum kantuk menyamankan dirinya
Sebuah janji ia ucapkan, doa pun teruntai dari mulut mungilnya," cepat selesai ya,Mi"
Di luar, resah dedaunan berganti lega setelah seharian terpanggang terik
Kaki hujan membelainya dan hadirkan rasa nyaman setelah seharian menantikan segarnya hujan.
Selamat malam, selamat nikmati arung mimpi tentang sesuatu yang ku pasti menggemai dinding hati, kapan keluarkan aku dari relungmu yang terlalu nyaman untukku, tapi kan membuatmu lupa padaku?

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat pagi

Menulislah, karena engkau berharga

Ketika Tidak menjadi Iya Plus Bonus dariNya