Sistematis berbuah manis

Lalui malam sedikit gaduh
Buah hati merengek meminta hp ntuk temani lelapnya
Nada riang pengingat pada robbnya menjadi pengantar tidur yang ia suka
Sesaat galau menggoda
Mau turuti kata hati atau biarkan Ananda tunduk pada kantuknya
Ah...biarkan mekar kuncup hati tertunda sesaat
Bila mampu membuatnya bahagia dalam lelapnya
Sayangku selalu meski kadang aku tak mampu mengejanya dengan manis

Yeah...pertemuan ke 16 kini, bertanggal 8 November 2021. Tepat pukul 19.00 wib, Pak Dail sebagai moderator malam ini, memulai kelas yang bikin hati deg deg an. Ia pun memperkenalkan Nara sumber malam ini, seorang muda dengan prestasi dan kreasi yang membuatnya berkilau.
Bernama Yulius Roma Patandean, lelaki yang berasal dari Tana Toraja ini lahir di Salubarani, Gandang Batu Sillanan, Kabupaten Tana Toraja pada 6 Juli 1984.
Materi yang diberi judul Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis, sekilas membuat rasa optimis dan pesimis berebut tempat untuk saling menjuarai hati. Kerap gamang menghampiri, usir yakin diri pada sesuatu yang baru akan difahami. Disitulah fungsi ilmu, usir gamang dan letakkan yakin diri sebagai sang raja.
 
Sejarah buku
Sebelum kita mengupas materi malam ini, simak dulu kuy hasil penelusuran seputar sejarah buku. Semoga memberikan sedikit pencerahan meski pasti pembaca juga mungkin sudah mengetahuinya.
Awalnya buku yang kita kenal saat ini berbentuk lembar lembar kertas yang dijilid, bagian yang ditulis hanyalah satu sisinya saja. Sebelumnya, tulisan- tulisan itu digoreskan pada kertas kemudian digulung.
Pengerjaan buku seperti di atas dianggap tidak praktis sebab yang ditulis hanya satu sisi saja, maka manusia kemudian menumpuknya, menjilidnya dan membuat tulisan di kedua sisi kertas. Maka jadilah bentuk buku seperti yang kita kenal sekarang
Ratusan tahun yang lalu buku ditulis dan digambar dengan tangan. Perlu waktu yang sangat lama untuk membuat satu buku, dan biayanya pun sangat mahal. Buku yang dibuat seperti ini kebanyakan kitab suci  dan pemikiran tokoh terkenal. Yang membaca bukupun terbatas pada orang kaya atau orang penting.
Buku mulai dikenal luas sejak adanya penemuan mesik cetak oleh Johannes Gutenberg pada tahun 1445. Dengan menggunakan mesin cetak buku bisa diperbanyak lebih cepat dan lebih banyak. Harga bukupun semakin murah dan akhirnya semakin banyak orang yang bisa membaca buku.

Sistematisasi buku
Apabila seorang penulis telah menyelesaikan penulisan naskahnya maka bubuhkan lah judul. Pemberian judul pada naskah yang telah dibuat akan memandu penulis dalam mengurangi atau menambahkan materi tulisan yang dianggap relevan.
Setelah membuat judul langkah selanjutnya adalah membuat prakata. Jika memungkinkan buatlah pula kata pengantar.
Sekilas pengertian prakata hampir.sama dengan kata pengantar. Akan tetapi kedua istilah ini berbeda dalam pengertian dan penerapannya dalam naskah yang telah selasai kita buat tersebut.
Kata pengantar ditulis oleh orang lain, biasanya tokoh yang dikenal khalayak
 Dari segi isi kata pengantar secara garis besar fokus pada isi buku yang dibahas penulis. Meskipun tidak terlalu detail, kata.pengantar mencantumkan maksud dan tujuan buku itu dibuat.  Bisa juga di dalam kata pengantar dicantumkan kelebihan dari buku tersebut dibandingkan dengan buku sejenis yang ditulis penulis lain.
Prakata, tidak wajib ditulis penulis, tetapi bila ada maka yang menuliskannya adalah penulisnya langsung. Jadi, murni dari hasil ungkapan perasaan penulis, tidak boleh ditulis pihak lain. Isi prakarya lebih menonjolkan maksud dan tujuan penulis dalam menulis buku yang dibuatnya.
Kemudian, siapkan sinopsis buku dan cantumkan juga foto terbaik penulis dibagian penulis.
Hal di atas adalah bagian yang harus disiapkan penulis dalam menyusun naskah secara sistematis.
Berikut Pak Roma mencantumkan alamat yang bisa dituju dalam membuat daftar isi, kutipan, indeks, dan daftar pustaka

https://youtu.be/eePQwyHAcjw

Bisa juga menyimak tips lainnya di sini.
https://youtu.be/jXPr59aWJSc

Dan di bawah ini adalah video pembelajaran yang bisa disimak dalam penyusunan indeks pada tulisan yang berbentuk buku.

https://youtu.be/mS8bfNZT-rA

Mengusung konsep CLBK, coba, lakukan, budayakan dan konsisten pada kesempatan ini, pemateri muda ini mengharapkan peserta belajar menulis gelombang 21 dan 22, membulatkan tekad untuk mau dan mampu menyusun tulisannya hingga terbentuklah sebuah buku.

Jadikan menulis sebagai saluran berkah bagi banyak orang. Jadikan menulis sebagai jejak indah tentangmu. Biarkan ia menjadi mahkota abadi bagi orang yang mengenalmu. Ketiga raga tiada biarkan ide mu bersemayam abadi dalam cinta tak bertepi.

Ketika larut manjakan kenangan
Pantulkan asa dalam kilas semangat 
Mampukan kuncup muda mekar berseri
Tak hanya dalam hatiku, hatimu atau hatinya
Dalam resah sendiri, ia nyatakan ingin mendunia

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat pagi

Menulislah, karena engkau berharga

Ketika Tidak menjadi Iya Plus Bonus dariNya