Urusan menulis urusan hati

Terlena oleh buai kantuk

Bukan karena hati yang ingin ingkar

Tapi buah hati yang merajuk hati

Ingin menutup malam ditemani

Ingin akhiri malam dalam untai doa 

Lalu, mulailah mata bermakhota kantuk

Sesaat terlelap lalu terjaga 

Hati mengetuk niat, bukankah konsistensi itu berat? 

Buktikan saja

Pertemuan ke empat belas malam ini. Seperti putaran rotasi rembulan nan setia dihitungan keempat belas, langit malam menjanjikan indahnya. Rembulan bertakhta indah siap untuk mengukuhkan diri sebagai yang terindah.

Begitu juga malam ini, seorang juara hadir, mendobrak keguguan, menghancurkan pembenaran karena ia tahu masalah utama yang dihadapi pembelajar adalah hati.

Pemateri hebat malam ini adala Dr (c) Mudafiatun Isriyah, M.Pd, seorang pemenang lomba menulis kategori Pendidikan Jarak Jauh yang diselenggarakan Perpusnas tahun 2021. Pembelajaran malam ini dimoderatori oleh Aam Nurhasanah, S.Pd. Tajuk malam ini adalah Menulis Buku Terbaik Perpusnas.

Setelah membaca pemaparan beliau tentang materi malam ini, ada Lima point penting yang bisa disimpulkan dari pembelajaran malam ini.

Ibu Muda dengan sangat cantik mampu menyajikan materi dengan lembut, bersemangat dan akhirnya menunjukkan masalah utama yang kerap dihadapi oleh seseorang yang baru mulai renangi dunia menulis.

Hal penting tersebut adalah;

1. Pengertian dan tujuan menulis

2. Sejarah menulis

3. Unsur - unsur yang harus diperhatikan dalam menulis

4. Faktor penghambat menulis

5. Novelty

Kuy, kita simak satu persatu.

1. Pengertian dan tujuan menulis

Menulis adalah kegiatan menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk ragam tulis agar dapat dipahami oleh orang yang membaca tulisan tersebut. Untuk itu, menulis merupakan keterampilan untuk menuangkan gagasan atau ide secara tertulis. Karena menulis memerlukan keterampilan maka untuk menjadi seorang penulis diperlukan latihan terus menerus. Konsistensi inilah yang kemudian akan menghantarkan seseorang menjadi penulis yang karyanya dikenal oleh pembaca.

Secara umum menulis memiliki tujuan untuk memberikan arahan, menjelaskan, menceritakan, meringkas, dan menyakinkan pembaca melalui isi tulisan tersebut.

Selain memastikan tujuan kita dalam penulis, perlu juga diketahui tingkatkan dalam menulis. Berdasarkan tingkat keseriusannya menulis dapat dibagi dalam tingkat menulis serius dan menulis santai.

Menulis serius memerlukan konsentrasi dan tingkat kecermatan yang tinggi, misalkan menulis karangan ilmiah. Sedangkan menulis santai, menulis sekadarnya saja, misal menulis pesan singkat.

2. Sejarah Menulis

Menulis biasanya dilakukan pada media kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena dan pensil.Tetapi tahukah pembaca kapan pertama kalianusia mengenal tulisan?

Tulisan dengan aksara muncul pertama kali sekitar 5000 tahun yang lalu. Saat itu orang Sumeria (Irak) menciptakan tanda-tanda pada tanah liat. Tanda tersebut mewakili bunyi. Berbeda dengan hirup hieroglif yang digunakan oleh bangsa Mesir Kuno. Huruf hierohlif lebih mewakili kata-kata atau benda.

Seiring dengan perkembangan waktu dan teknologi kegiatan menulis mengalami perkembangan yang sangat pesat. Apalagi kemudian dunia mengenal internet. Meski awalnya penggunaan internet terbatas dilingkungan pertahanan di negara Amerika Serikat, internet ternyata telah mampu mengubah wajah dunia.

Demikian juga dunia menulis.

Melalui dunia internet seorang penulis akan dengan mudah mendapatkan bahan penulisannya. Efisiensi waktu, biaya dan tenaga sangat dirasakan penulis. Pun demikian dengan pembaca, melalui internet.mudah bagi pembaca untuk mengakses tulisan penulis yang disukainya, bahkan bisa dengan mudah berinteraksi langsung dengan penulis.

3. Unsur- unsur yang harus diperhatikan

Unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam menulis adalah sebagi berikut,

a. Gagasan

Gagasan adalah topik yang harus dimiliki oleh sebuah tulisan. Topik disajikan dalam bentuk pendapat, pengalaman dan atau pengetahuan.

b. Tuturan

Tuturan merupakan gagasan yang dimengerti pembaca tulisan. Umumnya tuturan yang digunakan penulis dalam karyanya dapat berjenis deskripsi (menggambarkan), narasi(menceritakan), persuasi (membujuk), argumemtasi (membuktikan) atau eksposisi (memaparkan).

Ibu Muda mencontohkan cara membuat teks deskripsi, yang harus dilakukan penulis adalah,

1. Memilih dan menentukan objek yang akan ditulisnya

2. Menentukan maksud dan tujuan dalam menulis deskripsi

3. Mengumpulkan sumber data dan informasi yang dapat membantu menggambarkan objek secara detail

4. Menyusun kerangka karangan dari data yang telah diperoleh.

C. Tatanan

Tatanan berkaitan dengan kaidah yang harus dipenuhi ketika mengungkapkan gagasan selama kegiatan menulis dilakukan.

d. Wahana

Wahana adalah alat pendukung dalam penyampaian gagasan, dapat berbentuk gramatika, kosakata, retorika. Banyak sedikit wahana yang digunakan dalam menulis tergantung pada tingkat penguasaan makna dan jumlah kosakata yang diketahui penulis.

4. Faktor penghambat menulis

Dalam kegiatan menulis seorang penulis, apalagi penulis pemula, akan menemukan faktor penghambat. 

Faktor penghambat dalam menulis,

a. Penulis ragu terhadap tulisan yang dibuatnya. Termasuk ketakutan kehabisan ide dan ketakutan akibat persaingan ide dengan penulis lain.

b. Kecemasan terhadap tulisan yang dibuatnya, layak atau tidak bagi pembaca? Disukai atau tidak oleh pembaca?

c. Stres kerja. Stres ditempat kerja akan mengurangi produktifitas penulis dalam menghasilkan karyanya apalagi penulis minim berekreasi. Hal ini akan semakin membuat penulis merasa kekurangan ide dalam menulis.

Akan tetapi pada dasarnya, menurut alumni kelas belajar menulis gelombang 4 ini, faktor penghambat di atas lebih disebabkan oleh keraguan dan pemikiran yang tidak rasional juga baper yang berlebihan.

Ia mengakui,dahulu ia sempat ragu untuk menjadi penulis namun dengan bimbingan dan proses terus menerus yang dilakukan justru menghantarkannya menjadi juara I Perpusnas tahun 2021, selain mendapat hadiah yang menggiurkan ia juga menikmati fasilitas 'wah' yang telah disediakan penyelenggara.

5. Novelty

Novelty adalah unsur kebaharuan atau temuan yang terdapat dari sebuah penelitian. Penelitian dikatakan baik bila ada temuan baru yang bermanfaat bagi keilmuan ataupun bagi kehidupan.

Dalam novelty tidak ada istilah copy paste apalagi plagiat. Keberadaan hal-hal baru dalam tulisannya merupakan tantangan tersendiri bagi penulis.

Di era internet seperti saat ini, seseorang perlu hadir di dunia Maya. Social presence adalah sebutan untuk kehadiran di dunia Maya. Untuk itu Ibu Muda mempersilakan peserta untuk hadir, dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan.

Kemudian muncullah statemen dari beliau bahwa kita perlu menchallenge diri dengan mengikuti tantangan Prof Ekoji, menulis buku dalam seminggu, amazing.

Agar dimampukan menulis buku dalam seminggu maka lakukan tips berikut,

1. Baca literatur

2. Temukan fenomena apa yang sedang terjadi disekitar kita

3. Cari noveltynya

4. Buat kerangka karangan. Jadikan 1 hari untuk menulis 1 bab, 7 hari artinya 7 bab.

Ibu Dosen di FIP Prodi BK Unipar Jember ini dengan sangat lembut menggugah keberadaan behavioral intention. Behavioral intention adalah perilakuenata hati atau membangun niat kembali untuk menulis. Kita harus tawadhu'  dengan niat awal untuk menjadi penulis jangan mudah pindah ke lain hati. 

Maka menurut wanita energik kelahiran Lumajang ini doromglah hati, pasang niat untuk jangan berhenti bila belum tuntas dalam menulis. Komitmen dalam menulis tetap harus dijaga, titahnya.

Dini hari yang sunyi segera berlalu

Berganti alunan ayat suci yang sayup namun ngamankan hati

Penanda mentari kan segera hadir

Sambut hari baru, pengertian baru

Tak ada akhir dari sebuah tujuan

Selain ia ingin terejawantah secara nyata

Aksara tetaplah aksara, bila hanya bersemayam dalam relung hangat

Ketika saatnya ia ingin nyata,

Biarkan ia hadir menjadi sebuah karya.

(Seberang nan damai, dalam kesucian yang tertangkap Indra, adzan bergema, hari baru pun dimulai)