Menggenggam Penerbit Mayor
Narasumber : Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., MBA.,Mphil.,MA.
Moderator : Aam Nurhasanah
Judul : Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu
Waktu : Senin, 31 Januari 2022
Malam bergulir sedikit lupa
Waktu yang berjalan seperti biasa
Mengetuk pintu sadar tentang jumpa dengannya dan itu harus
Ingat komitment kita
Yang mencandai aksara denga kecup kuncup pagi, meranumkan
Gairah berdendang tentang sejuta kisah tapi bukan asmara
Tak ku gunakan ia merayu, karena ku tahu
Ia merindu mahkota
Jadikan aku mahkota
Agar ku dendangkan namamu pada dunia
Malam ini kelas dipercepat, Bapak Narasumber kita harus menghadiri rapat, petinggi di jajaran PGRI pusat ini tak sibuk oleh satu hal saja, banyak peran ia lakoni, banyak hal penting yang membutuhkan ide cemerlangnya.
Iya, Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc.,MBA., MPhil., Ma., adalah narasumber di kelas menulis gelombang 24 ini. Malam ini kelas dimoderatori wanita hebat dengan banyak hal hebat yang ada padanya, ia lah Ibu Aam Nurhasanah.
Kedua orang hebat yang sangat layak dikagumi ini akan membersamai kelas yang hebat ini.
Setelah tahu materi bertajuk Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu akan dibawakan oleh Prof. Eko, jujur ada sebuah lecutan semangat yang dirasakan.
Semangat menulis akan sedemikian kuat ia lantangkan. Menjadi penulis hebat tak harus menunggu lama bersamanya , sebuah jalan akan terbuka lebar sedang syaratnya cuma satu, nekad.
Benar saja, sapaan hangat Bu Aam, yakinkan diri, meski agak terlambat masuk kelas tapi karena media yang digunakan untuk belajar, wag, maka terlambat bukan alasan.
Pengalaman menulis dimulai pada tahun 1999, ketika negara kita dilanda krisis moneter. Saat itu, pasca kerusuhan Mei 1998, keadaan tak menentu. Banyak hal yang semula menyamankan berubah menjadi ketidakpastian.
Hal ini sangat berimbas pada semua sektor kehidupan kita, salah satunya pendidikan. Harga dolar yang melambung tinggi membuat para mahasiswa tak mampu membeli buku-buku terbitan luar negeri karena harganya menjadi sangat mahal.
Maka, para mahasiswanya pun meminta Prof.Eko untuk dapat menuliskan kembali buku mahal tersebut ke dalam bahasa Indonesia agar terjangkau untuk mereka. Mulailah perburuan buku-buku mahal tersebut, Prof. Eko memulainya di perpustakaan.
Prof. Eko mencari buku dalam Bahasa Inggris yang membahas seputar IT. Ia mulai membaca dan menuliskan kembali dengan Bahasa Indonesia agar lebih mudah dipahami, dalam bentuk artikel.
Dalam waktu tiga bulan, tanpa terasa 50 artikel telah dihasilkan. Artikel-artikel tersebut kemudian dirangkum menjadi sebuah buku Bunga Rampai IT.
Setelah dikirimkan ke Gramedia dan jadilah sebuah buku maka boom.
Buku tersebut mendapat sambutan antusias dari pembaca khususnya para mahasiswa. Mulailah, pengalaman baru dilalui. Prof. Eko mulai mendapatkan undangan untuk berbicara diberbagai seminar di seluruh Indonesia. Cita-cita untuk bisa melawat keliling Indonesia terealisasi dengan manis dan gratisss.
Sejak itu, sejak tahun 2000 mulailah ia konsisten menulis dan menerbitkan 2-3 buku.
Setelah menerbitkan buku E-government bersama penerbit Andi, buah manis kembali ia nikmati. Isi buku yang sedang hangat dibicarakan di masyarakat ini menjadi bacaan yang sangat populer pada waktu itu. Masyarakat seolah dimanjakan oleh buku tersebut sehingga itu merupakan salah satu pencapaian indahnya saat itu.
Dikesempatan lain saat bedah buku E- Business bersama Penerbit Andi Prof. Eko mengaku belajar banyak dari penerbit Andi bagaimana membuat buku yang laku di pasaran. Pada dasarnya masyarakat selalu membutuhkan buku yang menutrisi dirinya.
Berbagai hal yang mengandung sesuatu yang baru, sesuatu yang sedang hangat dibicarakan juga buku yang mampu memberikan pencerahan bagi masyarakat dalam mengatasi persoalan-persoalan harian mereka adalah tipikal buku yang sangat dinantikan.
Sehingga tidaklah mengherankan bila buku-buku tersebut di atas akan mendapatkan sambutan dari masyarakat.
Pada akhirnya, mereka dengan sukarela membeli buku kita, bahkan menantikan kehadiran karya kita selanjutnya.
Sebuah pengalaman saat menjadi pembicara di Universitas Ahmad Dahlan menjadi contohnya. Saat itu, setelah menjadi pembicara, Prof. Eko ditemuit oleh salah seorang mahasiswa, dari komunitas programmer. Ia curhat tepatnya "protes" karena dominasi Microsoft yang harus berbayar mahal, padahal ada software yang bisa digunakan secara gratis.
Melihat semangat dan menariknya pembicaraa itu maka Prof. Eko mengundang mahasiswa tersebut dan teman-temannya untuk melakukan pembicaraan tingkat lanjut. Hebatnya, dari pembicaraan tingkat lanjutan di sebuah warung di seputar Bandara Adi Sucipto ini tercetuslah sebuah ide untuk membukukan ide-ide segar itu menjadi sebuah buku.
Memposisikan diri sebagai penulis kedua, Prof. Eko menerima naskah para mahasiswa tersebut untuk diedit dan menyarankan tata struktur isinya kemudian melanjutkannya ke penerbit mayor.
Amazing...beneran, tantangan ini berbuah 25 buku yang berhasil naik cetak dan terbit. Mengagumkan. Banyak pihak terkagum-kagum termasuk rektor UAD.
Hal ini lah yang kemudian membuat Prof. Eko bertekad untuk membantu banyak orang terutama guru untuk melenggang ke penerbit mayor. Dua syarat yang harus dipenuhi sebuah buku untuk dapat dilirik penerbit mayor, konten buku harus menarik dan ditulis oleh penulis terkenal.
Setelah bergabung di kelas menulis Oom.Jay dan aktif menjadi narasumber, Prof. Eko menangkap kerinduan banyak guru untuk menulis dan menerbitkan karyanya di penerbit mayor. Beliau menemukan banyak potensi hebat dari para guru untuk dijembatani.
Maka mulailah misi mulia ini bergulir. Menulis buku dan menerbitkannya di penerbit mayor menjadi jawaban dari kerinduan para guru tersebut.
Sebuah tantangan besarpun terlontar dari Prof. Eko, menulis buku dalam dua Minggu. Berani menjawab tantangan ini?
Berikut formulanya.
1. Kunjungi EKOJI CHANNEL, cari sebuah konten yang paling menarik
2. Tuliskan apapun yang dikatakan Prof..Eko dalam channel YouTube tersebut, dalam bentuk tulisan.
3. Struktur kan pembahasa Prof. Eko dalam formula 5W+1H
Apakah judulnya (what)
Mengapa judul tersebut penting (why)
Siapa yang membutuhkannya (who)
Dimana judul tersebut dapat diimplementasikan (where)
Kapan menerapkan nya (when)
Bagaimana mengimplementasikan nya (how)
4. Perlihatkan draft tulisan tersebut kepada beliau agar dapat diteliti dan dikomentari.
5. Pada langkah ini guru yang bersangkutan akan diminta untuk memperkaya pembahasan dengan menambah kan kontennya dari sumber referensi lain. Akan diajarkan oleh Prof. cara mencari dan mendapatkan referensi yang relevan.
Kelima langkah ini dilakukan dalam 2-4 Minggu. Apapun hasil tulisan beliau minta serahkan hasil tulisan tersebut kepadanya untuk ditelaah lebih dalam.
Setelah jadi buku (minimal 100 halaman) diserahkan lah draft buku tersebut ke penerbit mayor, dalam ha ini Penerbit Andi, selaku mitra PGRI dan EKOJI CHANNEL.
Dari situ penerbit akan menelaahnya dan biasanya dalam kurun waktu 1-2 bulan akan diumumkan.
Siapa saja yang bukunya akan diterbitkan, tentu saja setelah dilakukan revisi minor atau revisi mayor ya. Nah, setelah serangkaian proses itu dilalui maka barulah diputuskan buku tersebut akan terbit dalam bentuk buku fisik atau elektronik. Menarik sekali bukan.
Jadi, menulis bukan lah sekadar iseng belaka, ditangani Prof.Eko menulis harus diseriusi agar tulisan kita segera berada di jalannya yang benar untuk menuju pelukan pembaca.
Sesungguhnya didalam diri seseorang ada sebuah buku, keluarkan lah ia agar menjadi sebuah buku, supaya ia bisa dapat dinikmati dan bermanfaat bagi banyak orang (Ibu Musiin)
Riak semangat hadir
Mengulik rindu pada dahulu
Menjadi sosok yang dikenal dan bermanfaat
Pada dedaunan sepi pernah kuutarakan semua
Kerinduan yang kerap timbul tenggelam
Berupaya menggapai
Arus batang hati tak menjadi penting
Sebab cinta telah menjawabnya
Semngat bunda selalu yang terbaik
BalasHapusTerimakasih...bun
HapusMantap jiwa
BalasHapusTerimakasih
HapusSelalu mempesona memanjakan aku yg selalu setia menanti tulisan mu
BalasHapusAduh...jadi berdebar aksaraku Bu...hehe, terimakasih ya.
HapusMantap Betul Bu Susi tulisannya top bgt
BalasHapusTerimakasih
HapusSemangat terus bunda, sangat bagus
BalasHapusTerimakasih
Hapusmemulai dan mengakhiri dengan puisi
BalasHapusBiar bewarna..Pak.
HapusSo sweet
BalasHapusAlways sweet
Hapussalam literasi bu,
BalasHapusSalam Bun
HapusMemanjakan mata dan hati siapapun yang membaca😍😍
BalasHapusTerimakasih Bu Rini.
HapusKeren ...dilengkapi puisi semakin suka membacanya
BalasHapusIndah puisi, keren
BalasHapusTerimakasih
HapusYuukk...keluarkan produk buku dari dalam diri melalui mentor dan narsum yang hebat.
BalasHapusSemoga Pak..selalu berharap begitu.
HapusTeruslah berkarya dalam menulis sampai tulisanmu menemukan takdirnya
BalasHapusAamiin.
HapusTeruslah berkarya dalam menulis sampai tulisanmu menemukan takdirnya
BalasHapusBahasa mengalir, mendayu dan selalu indah. Membawa hayal hanyut bergulir ikuti waktu.... Keren bunda euy...
BalasHapusAsyiikkk...asyik... terimakasih.
HapusLanjutkan semangat mu, untuk menjadikan tulisan naik tahta ke penerbit.
BalasHapusSalam Literasi 👍👍
Aamiin...
Hapusluar biasa sangat lengkap
BalasHapusTerimakasih..Bunda
HapusAku suka cara uni dengan teknik parafrase. Inti yang sama dengan sususan kata yang berbeda.. Tulisan uni bagus uni
BalasHapusTerimakasih, Yandri sayang
Hapus