Analog gagu dipersimpangan digital seru
Narasumber : Drs. Dedi Dwitagama,M.Si
Moderator : Rosminiyati
Judul : Komitmen Menulis di Blog
Waktu : 4 Februari 2022
Malam ini menyeruak pesona
Di antara naik turun nada yang menyenangkan
Optimisme dan derai positif kata
Mengusir aura negatif
Terangi sisi gelap hati yang terlalu lama beku
Kutemukan ia
Kutemukan ia
Sebuah rasa yang kerap duduk diam
Sok nyaman, sok asyik padahal kerap bikin keki
Satu persatu cercah sinar memaksanya bergerak
Tinggalkan singgasananya dan biarkan penghuni baru mengambil tempat
Kreativitas berbalut niat juga yakin
Pada saatnya nanti sinar mentari tak hanya dinikmati sendiri
Tapi ia akan hadir disetiap sudut hati, hangatkan dan merasa dicintai,
Aksara... kreativitas itu kan bersanding denganmu, bahagia lah
Selamat malam, mari kita arungi malam bersama seorang hebat yang kalau mendengarnya bicara seolah aura positifnya mampu membanjiri seluruh ruang imajinasi. Memukau, iya. Mempesona,iya....bukan hanya oleh suara yang renyah ditelinga tapi oleh segudang prestasi, aktivitas, dan yang pasti tulisannya di empat belas blog yang semuanya terkelola dengan ciamik dan manis.
Ngaku ya...saya adalah peserta kelas remedi, artinya ini adalah belajar bersama Pak Dedi Dwitagama yang kedua.
Beliau menjadi narasumber kita malam ini, dan kelas akan dimoderatori oleh Bu Rosminiyati, ibu yang darinya saya mengetahui kelas hebat ini, setelah diperantarai oleh adik tersayang.
Rasanya, meski terlambat sekali masuk kelas tetapi tetap saja derai kata yang diucap dengan senyuman ngak terasa terlambat untuk diikuti. Malam ini, tanpa banyak mengurai teori, Pak Dedi mengisi kelas dengan menjawab pertanyaan peserta yang memang telah dicanangkan pengajuannya sehari sebelum materi ini diberikan.
Ini kejujuran saya yang kedua, setelah resign tahun 2013, dengan sadar saya lebih memilih menjadi analog. Merasa sangat nyaman dengan minimnya persentuhan fisik dengan gadget. Atmosfer terasa tak hiruk pikuk, jauh dari gempita sosial media yang melelahkan. Hingga nyaris tak mampu memesan go-jek ataupun gofood. Ngak percaya, beneran.. .
Hingga suatu saat pandemi melanda, sentuhan fisik diminimalisir, ketemu orangpun menjadi ragu. Yang paling nelangsa, anandaku tak perlu tatap muka, sekolah cukup daring saja.
Waw...apa yang terjadi pada si analog, ia limbung, gugup, gagu dengan semua nyaman yang harus segera direstrukturisasi. Nanar ia, hilang sasar, namun asa tertuju padanya jua.
Ternyata abai dengan teknologi hanya akan membuat gegar budaya. Teknologi memberi fasilitas untuk digunakan, memang pilihan ada ditangan kita, kalau mau silakan digunakan kalau enggak, ya ngak apa-apa, bebas kog. Demikian petuah bijak Kepala Sekolah tiga kali di sekolah berbeda ini.
Dari kejadian inilah kesadaran diri muncul bahwa menjadi analog itu ternyata bikin sakit, sakitnya di jemari, kaku, ngak lincah, ngak bisa bawa otak jalan- jalan.
Perlahan-lahan jubah analog ditanggalkan berganti dengan jubah digital, yang mulai dinikmati sedikit malu-malu.
Takdir membawa diri berjumpa dengan kelas hebat ini. Ternyata untuk menjadi anggota kelas yang loyal, pesertanya harus memiliki blog.
Bila Pak Dedi, telah berselancar dengan blog sejak tahun 2005, lalu bagaimana dengan mantan analog ini? Di tahun 2021 akhir baru ingin mengakrabi blog. Gegar itu terasa, jatuh bangun iya, maka jadilah blog yang masih jauh dari kata menarik. Tampilan halamannya pun seolah tak mengenal warna pelangi. Tapi...biarlah, pelan-pelan...setuju, anggukkan kepala.
Kuy kita kenal lebih jauh apa blog itu?
Blog adalah bentuk aplikasi website yang berbentuk tulisan yang di-posting pada sebuah halaman website. Tulisan kita akan dirunut dari tulisan terbaru ke tulisan terdahulu.
Situs web biasanya dapat diakses oleh pengguna internet di seluruh dunia. Maka seseorang akan mengunjungi blog atau halaman web kita berdasarkan topik atau tujuan yang sesuai dengan inginnya.
Oleh karena itu bentuk fisik blog sangat bergantung pada kreativitas pemiliknya. Agar blog pribadi kita ramai dikunjungi pembaca maka lakukan langkah berikut ini,
1. Isi blog dengan informasi yang di cari atau dibutuhkan orang
2. Sering berkunjung ke blog orang lain dan tinggalkanlah pesan atau komentar itu etikanya. Biasanya, orang yang kita kunjungi dan tinggalkan komentar akan mengunjungi blog kita, jadi bergantian.
3. Promosikan link blog kita di grup wa, Instagram, Facebook, Twitter atau media sosial lainnya, copy link kita dan sebarkan ya.
Cara lain agar blog kita ramai, misal kita seorang guru. Berikanlah materi pelajaran lewat blog, buat link absen untuk siswa yang telah berkunjung, buat link soal di blog dan minta siswa untuk memberikan komentar di blog tersebut , cocok kan? Jadi ramai deh blog kita.
Pada dasarnya blog adalah catatan pribadi kita. Berbeda dengan diary, catatan pribadi ini dapat diakses alias dibaca oleh orang banyak. Sekarang, dengan fasilitas gratis yang disediakan di internet kita dapat mencari referensi, tulisan yang memuat informasi penting yang kita butuhkan. Dan itu salah satunya, tersedia di blog pribadi seseorang.
Untuk itu,dengan rajin menulis di blog, tentu saja yang menarik dan informatif maka kita akan merasakan manfaatnya.
Pak Dedi telah membuktikannya, karena rajin mengupdate blognya dan mengisi blognya dengan sesuatu yang bermanfaat dan informatif ia tidak hanya keliling Indonesia tapi telah menjelajah ke banyak negara, salah satunya ke Seoul, Korea Selatan.
Dengan menulis di blog ia bertemu banyak orang dan dikenal banyak orang. Pengalaman menarikpun tak lepas sebagai bonus dari konsistensinya sebagai blogger handal.
Teknologi hadir untuk menjadi manfaat, tidak bagi pribadi tapi bagi banyak orang. Mau, buktikan, enggak...biarkan ia lewat.
Tak kupungkiri, aku terbelah
Semua ingin menjadi penting untukku
Malam memang semakin larut
Tapi waktu yang singkat ini
harus ku urai ia satu persatu
Udaraku menggaring
Seolah tak mampu manjakan aksara
Meski ia menggoda dalam pesonanya
Aku berusaha keras mendekapnya
Agar tak berlari dari arena jemariku
Maafkan diri, bukan tak setia
Berbagai peran itu yang tak mampu kutampik
Meski hatiku berkata, engkau penting.
waw-Bait_Puisi-Mantap-Sekali-BuSusi-semangatTerbitkanBukuSolo
BalasHapusTerimakasih Bunda...insya Allah...
HapusKeren,sangat lengkap dan ditambah dengan kisah cerita mlm ini😊👍👍👍tetap semanhat!!!
BalasHapusKisah seorang analog gagu... terimakasih Bun.
HapusWaah keren selalu punya kisah tersendiri .
BalasHapusDan materi juga dikemas dg cara tersendiri. Berkarakter
Terimakasih Bu Ovi yang selalu bersemangat
Hapuskeren sekali ditambah dg puisi yg indah. salam literasi jangan lupa mampir ke blog saya bun
BalasHapusSiap... terimakasih,Bunda
HapusUraian sajian resumenya khas dan berselera. Mantull.
BalasHapusBapak juga mantil...tulisannya keren.
HapusKarakter tulisan yg berbeda penuh dengan nutrisi, sudah kulahap habis sampai Keakar2nya. Good job my friend
BalasHapusGod job too my bestie... terimakasih ya.
HapusKeren bu susi saya sangat suka gaya tulisannya..
BalasHapusTinggal tunggu waktu kayaknya ne untuk buku solo, , semangat
Aamiin...aamiin...aamiin...terimakasih atas semburan.semangatnya
HapusWow....wow....wowwww.... Semakin aku padamu bunda....., Lanjut buku Solonya bunda,...pasti lebih berwarna dan oke punya....
BalasHapusHahaha... infrastruktur mendukung, siap...
HapusNo commen sama uni yang satu ini... Merangkum dengan ciri khas nya yang unik..
BalasHapusTarimikasih...dinda
HapusSelamat bercengkerama dengan aksara. Denting melodi temanimu meraih cita.
BalasHapusAksara bersusun jati sepuluh, ucap terimakasih tak terhingga.
HapusSangat spesifik
BalasHapusTerimakasih..
HapusSangat spesifik
BalasHapusSangat berkarakter
BalasHapusSuper tetap semangat
BalasHapusMantap.. Dah
BalasHapusAlhamdulillah..
HapusPuisinya Bunda Susi selalu bikin penasaran,tulisannya jg lengkap mantap semuanya
BalasHapusTerimakasih...Bunda Maryati...saya juga selalu menantikan prolog bunda.
HapusMbak Susi saya suka gaya tulisan, sprti tu pembuka sprti kebiasaan fy sy
BalasHapusKeren Mbak Susi, suka gaya pembuka, krna sy jg biasa lakukan itu
BalasHapusTerimakasih...Bun
HapusNtah dari mana asalnya aksara mu mengalir begitu ber irama setiap harinya mereka berbaris rapi membentuk diksi indah
BalasHapusKalau ditanya dari mana, tak ada lagi buku yang bisa kusebutkan, sebab semua terasa dah jd milikku begitu saja.
Hapus