Mudah dan Menyamankan, Yuk Gabung

Narasumber : Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd
Moderator    : Rosminiyati
Judul            : Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie
Waktu           : Jum'at, 25 Februari 2022

Sungguh aku adalah waktu
Yang akan bergulir, datang dan pergi
Tanpa harus permisi
Tak pernah ku mau tahu ,siap tidakkah engkau
Pada setiap episode perjalananku
Bila kutitipkan tawa disana, maka nikmati tetap dalam waspada
Bila kutitipkan duka padanya, maka resapi ia jangan lupa ajaklah ia bercanda
Engkau kan selalu bersamaku, meski usiamu terus bertambah 
Tapi tidak menjanjikan engkau semakin mengerti aku

Akhirnya pertemuan ke 18 ini, membawa kelas menulis gelombang 24 bertemu dengan seorang muda tapi penuh semangat dan prestasi. Angka 1992, tahun kelahirannya, mengingatkan diri bahwa saat itu kutanggalkan seragam putih abu-abu, lengkap dengan semua romantikanya disana. Bersiap mengikuti sipemaru agar dapat dibukakan pintu oleh perguruan tinggi negeri yang ku inginkan.

Meski hidup kerap tak sesuai ekspektasi, namun langkah hidup akhirnya membawa diri ke tanah Jawa, melanjutkan asa menuntut ilmu bersama jutaan pelajar di kota Jogjakarta. Ah...masa itu telah berlalu hingga ke angka 30 tahun.

Artinya, pada kesempatan kali ini kita...mungkin enggak semua seangkatan saya, akan bertemu dengan narasumber belia namun telah sarat ilmu dan pengalaman. Maka ia dititahkan oleh Om Jay untuk membersamai kita bersama ibu moderator keren, Ini Rosminiyati.
Yuk, kita simak kelasnya yang bertajuk Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie.

Kehadiran penerbit indie saat ini sebagai jawaban dari sulitnya para penulis pemula untuk menembus penerbit mayor yang memang telah dibebani oleh selera pasar dan tingginya biaya operasional mereka.
Seorang penulis pemula harus mau menunggu kepastian karyanya diterbitkan atau tidak dalam waktu yang tidak singkat. Pun, banyaknya persyaratan yang harus mereka penuhi, termasuk prosedur "ribet" yang memang jamak di penerbit mayor.

Penerbit indie seolah menjadi oase bagi penulis pemula untuk memperkenalkan karyanya dan mencoba eksis di dunia perbukuan Indonesia untuk kemudian juga berharap suatu hari penerbit mayor melirik karyanya.
Dua hal yang menjadi penerbit indie sangat diminati saat ini, yaitu
1. Naskah pasti diterbitkan
2. Proses penerbitan nya mudah dan cepat.

Maka sejalan dengan hukum suplay and demand maka menjamurlah keberadaan penerbit indie saat ini. Ini harus disikapi dengan bijak oleh para calon penulis yang ingin menerbitkan bukunya.

Kehati-hatian penulis dan track record yang dimiliki penerbit indie tersebut wajib dimiliki, termasuk semua prosedur yang akan dilalui saat proses kerja sama harus dipahami dengan jelas dan rinci.
Sehingga jangan sampai terjadi wan prestasi karena salah satu pihak merasa dirugikan karena kurang jelasnya informasi yang diperoleh penulis.

Dengan gamblang kemudian Pak Brian memaparkan ciri penerbit indie yang dapat dipercaya,
1. Tidak ada seleksi yang dilakukan penerbit. Penerbit mendudukkan semua naskah yang masuk sama. Keadilan ini menjadikan penulis merasa aman, karena tidak akan di PHP  oleh penerbit dengan berbagai alasan.

2. Proses terbit cepat, antara 1-3 bulan. Inilah salah satu keunggulan penerbit indie yang wajib dipahami penulis. Dalam waktu yang relatif singkat penulis akan mendapatkan karyanya selesai dalam waktu relatif singkat dan sampai ke pangkuannya.

3. Biaya penerbitan bervariasi tergantung ketentuan dan fasilitas yang disediakan penerbit. Penulis harus mendapatkan informasi jelas mengenai kepastian biaya yang harus ia keluarkan. Ingat ya, tidak ada biaya tambahan lain diluar kesepakatan awal antara penulis dan penerbit, apalagi pertambahan biaya diluar kesepemahaman antara penulis dan penerbit.

4. Biaya cetak ulang dan ongkir ditanggung penulis. Ini jelas konsekuensi yang harus ditanggung penulis.

5. Penulis menentukan sendiri harga bukunya. Setelah buku diterbitkan, apabila penulis ingin menjual bukunya maka harga buku, penulis sendiri yang menentukan.

6. Penerbit indie tidak memasarkan buku ke toko buku.

7. Penulis yang harus memasarkan sendiri bukunya jika bukunya ingin dibeli orang lain.

Apabila kesepahaman telah tercapai maka penulis silakan bekerja sama denga penerbit indie yang diingininya.
Selain ciri penerbit indie yang bisa dipercaya di atas, maka ada hal lain yang harus menjadi pertimbangan penulis dalam menentukan penerbit indie, penulis harus mempertimbangkan hal berikut dalam menentukan penerbit indie yang ditujunya, yaitu
1. Biaya
2. Fasilitas yang diterimanya
3. Batas maksimal jumlah halaman
4. Ketentuan dan biaya cetak ulang
5. Apakah penulis mendapatkan master PDF
6. Lama penerbitan
7. Jumlah buku yang didapat penulis.
Point 1-7 adalah bahan pertanyaan yang dapat diajukan penulis sebelum memutuskan akan bekerja sama dengan penerbit indie yang dimaksud apa tidak.

Dan....

Dan, ini point penting dari materi kita ini.
Bapak muda ini menawarkan dua penerbit indie yang dapat dijadikan rujukan bagi Bapak Ibu kelas menulis gelombang 24 apabila ingin menerbitkan bukunya. Tanpa bermaksud mengiklankan dua penerbit ini ada satu pernyataan beliau yang menyamankan," Apabila Bapak, Ibu memilih bekerja sama dengan dua penerbit ini, saya siap mengawalnya sampai buku Bapak Ibu sampai ke pangkuan Bapak dan Ibu."

Dua penerbit ini bisa dikatakan sebagai penerbit yang bisa dipercaya oleh Pak Brian, tiga karya solonya telah diterbitkan di penerbit ini. Kedua penerbit itu adalah penerbit Depok dan penerbit Malang.
 Dari tautan gambar di atas secara terperinci terlihat harga dan fasilitas yang ditawarkan oleh kedua penerbit. Harga yang murah berimbas pada fasilitas yang diterima.

Apabila kita hanya ingin menerbitkan saja karya kita tanpa ingin menjualnya maka penerbit Depok dapat menjadi pilihan. Tetapi, dengan syarat, apabila ingin mencetaknya ulang biaya cetak ulangnya lebih mahal.

Namun, apabila Bapak Ibu, berencana menjual buku tersebut maka penerbit Malanglah yang sebaiknya dipilih, sebab biaya cetak ulangnya jauh lebih ringan.
Jadi, ini adalah peluang bagi Bapak Ibu hebat untuk membiarkan karyanya dibaca oleh banyak orang dan menjadi eksis di dunia menulis.

Sebab kadang kita kerap salah menilai diri kita sendiri, kita mungkin menganggap bahwa tulisan kita tidak menarik, tidak penting, tidak bermanfaat dan tidak menghibur  orang lain tetapi ternyata setelah ditangan pembaca, mereka justru merasakan bahwa tulisan kita bermanfaat dan mampu menghibur mereka.
Jadi, yuk buktikan perkataan Pak Brian, terbitkanlah karya Bapak Ibu, dan biarkan, " Saya mengawalnya!" Mantap kan? Mantap lah, mantap dong, masa enggak?

Akhirnya satu waktu terurai
Duduk diam dan biarkan jemari menari
Lelah kemarin membasuh diri hingga menjadi segar kembali
Tak ada yang perlu lagi ditengok dari yang telah terjadi
Cukup jadikan ia spion diri yang cukup dilirik sesekali
Tidak untuk ditatap lama dan dicari buruknya
Ia yang terbasuh tawarkan segarnya
Itu yang harus dinikmati

Komentar

  1. Masya Allah luar biasa resume calon penulis hebat masa depan.

    BalasHapus
  2. Duuh bacanya sambil berpuisi saya Bun. Eeh tahu tahu masuk materi hahaha

    Hemm 1992 umur saya berapa ya ?...
    Oiya sangat keren jika syair-syair diatas terkumpul dalam sebuah buku .
    Sip lulus sudah siap dua buku solo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi ngak kaget kan, sbb masuk ke materi? Terimakasih...Bu Ovi.....jd THN 1992 dah kemana aja? Hehe...

      Hapus
  3. kumpulakn tulisanmu di blog dan jadikan buku yang bermutu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih supportnya Om Jay...semoga tersemogakan.

      Hapus
  4. The queen of diksi bikin hatiku meleleh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan biarkan meleleh tapi biarkan ia menerangi....lilin kan?

      Hapus
  5. Andai dapat berdampingan tentu akan indah terasa .., kini langkah mu sendiri sampai batas kota, terus berjuang pejuang literasi, kan ku nanti sampai garis finish nya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tak apa ku sendiri, sebab mereka yang menemani begitu baik dan begitu menyenangkan tuk hari hariku..

      Hapus
  6. Tetap enjoy di segala keadaan. Termasuk saat membaca tulisan ini. Hanyut pokoknya. Selamat Bund.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Bu Rina...akupun hanyut oleh tulisan Ibu.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat pagi

Menulislah, karena engkau berharga

Ketika Tidak menjadi Iya Plus Bonus dariNya