Anda terkenal, Anda dilirik Andi

Narasumber : Joko Irawan Mumpuni
Moderator    : Widya Setianingsih
Judul            : Writing Preneurship (Menulis Buku yang Diterima Penerbit)
Tanggal        : Jumat, 4 Maret 2022

Cinderella, dengan sepatu kaca
Cantik mempesona dalam balutan mantra yang berbatas waktu
Menarik cantik mempesona pangeran
Waktu terlalui mencuri semua duka
Hingga rentang waktu habis bergegas pergi
Tinggalkan pangeran yang memandang cinta pada sepatu kaca
Tetiba menjadi terkenal, dicari penduduk seantero kerajaan
Diinginkan semua untuk memastikan apa jemari kaki yang dicari sepatu kaca
Hingga kemudian seorang gadis bergelimang jelaga mencoba
Semua menjerit tak percaya
Benarkah ia? Seorang Upik abu yang tersembunyi di tungku hitam
Adalah seorang gadis cantik yang pesonanya mampu membuat semesta mencintainya dan membuatnya berkilau penuh pesona
Senyumnya gugurkan duka hingga waktu pun tak mampu ingkari indahnya

Malam ke 21, iya ini pertanda bahwa waktu kan membawa kita pada malam yang kehilangan debat indahnya. Tinggal beberapa pertemuan lagi dan kita kembali ke kenyataan, kembali lewati malam, kembali dengan aktivitas yang biasa..ah..sudah lah yang abadi dari setiap perjumpaan adalah perpisahan.

Malam ini kelas menulis kedatangan seorang narasumber hebat yang materinya sangat menarik, sangat mendebarkan sekaligus sangat buat penasaran. Bapak Joko Irawan Mumpuni namanya, seorang yang telah 20 tahun menghidupi dunia penerbitan dan penulisan buku. Ilmu dan pengalamannya berkecimpung di penerbit mayor sungguh mumpuni, semumpuni namanya.

Moderator keren kita, yang sudah berada di kelas di awal waktu, dengan mantra indahnya menyihir rasa untuk tersenyum dan nyaman dengan alur malam yang hangat. Ibu Widya Septianingsih namanya, arek malang, yang memiliki aksara ajaib yang mampu membius pembacanya.
Kedua orang hebat inilah yang akan membersamai kita, melalui riuh malam yang hangat. Yuk, kita arungi malam ini, sekaligus bermain dengan imajinasi, saatnya saya menjadi pribadi yang terkenal.

Kita mulai dari pengertian penerbit mayor dan penerbit minor. Pengertian penerbit mayor dan penerbit minor sebenarnya hanya merujuk pada jumlah terbitan buku dalam setahun. Masalah mayor atau minor lebih mengacu pada jumlah buku yang diterbitkan saja.

Seorang penulis tentu saja akan merasa sangat bangga apabila karya nya dapat diterbitkan oleh penerbit mayor. Karena, itu berarti karyanya akan dikelola secara lebih profesional sebab biasanya penerbit mayor punya fasilitas lebih baik, modal, percetakan dan SDM juga jaringan pemasaran yang lebih luas.

Artinya karyanya telah lolos dari seleksi ketat dengan persaingan yang sangat tinggi. Bagaimana tidak? Pak Mumpuni nmenjelaskan bahwa dalam satu bulan Penerbit Andi, menerima  naskah 300- 500 naskah, sedangkan naskah yang akan diterbitkan hanya 50-60 naskah saja. Naskah yang ditolak akan dikembalikan kepada penulis. Naskah yang ditolak akan dikembalikan kepada penulisnya.

Perhatikan gambar berikut ini,berada dimanakah kita?
Menyadari posisi kita dimana, tentu akan memudahkan kita menentukan apa yang harus kita lakukan agar dalam menulis kita dapat segera memperbaiki diri.
Bukankah penerbit mayor tak lagi pemandangan kabur yang tak terlihat dibalik halimun?

Penulis harus menyadari bahwa penerbit adalah badan usaha yang mencari keuntungan dan melibatkan banyak pihak, semua pihak yang terlibat adalah penting, perhatikan gambar berikut,
Dalam gambar industri buku di atas dapat terlihat bahwa penerbit akan melibatkan banyak pihak sebelum memastikan sebuah tulisan akan diterbitkan. Semua unsur yang terlibat adalah noenting sehingga tidak bisa diabaikan salah satunya pun.

Untuk itulah sebelum memutuskan untuk menerbitkan sebuah karya, penulis harus memahami sistem penilaian di penerbit.
Dari sini terlihat jelas bahwa editorial hanya berbobot lebih kurang 10%.  Yang berperan penting adalah peluang potensi pasar, 50%. 

Untuk itu penting bagi penulis untuk mempelajari terlebih dahulu tema-tema apa saja yang disukai pasar. Caranya dengan mencari tema populer tersebut dengan membuka aplikasi Google Trend. 

Pada aplikasi Google Trend, penulis akan mengetahui tema apa saja yang populer yang dapat menjadi acuan dalam menuliskan sebuah karya. Ciri tema yang sedang trend, grafiknya akan selalu naik.
Sebagai contoh dapat terlihat saat kita mengakses batu akik. Di sepuluh tahun yang lalu ketertarikan masyarakat terhadap batu akik sangat tinggi, berbeda untuk saat ini.

Setelah kita mengetahui cara melacak tema yang sedang populer, maka penerbit mayor yang akan menerbitkan sebuah karya tentu akan melacak seberapa terkenalnya kah penulis itu sendiri. Seorang penulis yang telah dikenal luas oleh masyarakat apalagi dengan jumlah follower yang amazing tentu akan memudahkan karyanya diterima oleh masyarakat pemmbaca. Ingat ya, filosofi penerbitan adalah badan usaha yang mencari keuntungan. Jadi sangat bisa dimaklumi bahwa keterkenalan seorang penulis akan menjadi salah satu barometer bagi penerbit dalam menentukan  terbit tidaknya sebuah karya.

Bagaimana cara penerbit melacak profil penulis? Penerbit akan melacak profil penulis dengan cara,
1. Berapa banyak teman/ pengikutnya di sosial media.
2. Seberapa aktif digrup yang diikutinya, kalau perlu Nia menjadi admin dengan pengikut ratusan ribu orang.
3. Apa penulis punya blog sendiri, aktif tidakkah ia mengelolanya blog tersebut dan bagaimana respon pembacanya.
4. Menggunakan Google Scholarship, yang paling dicermati penerbit. Maka buatlah google scholarship dari sekarang.

Ada 4 jenis naskah yang masuk ke penerbit.
1. Bertema populer, penulis populer.
2. Bertema tidak populer, penulis tidak populer
3. Bertema populer, penulis tidak populer.
4. Bertema tak populer, penulis populer
Maka bisa dipastikan nomor 2 tidak akan diterbitkan.
Perhatikan kuadran kategori naskah  berikut,
Marketing lebar artinya banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Marketing sempit artinya hanya sebagian kecil dari masyarakat yang membutuhkan naskah tersebut. Sedang lifecycle berhubungan dengan usia naskah tersebut dibutuhkan oleh masyarakat, bertahan dalam rentang waktu lama atau singkat.
 Perhatikan pula kuadran penulis di bawah ini,
Apakah anda termasuk penulis idealis atau industrialis. 
Tentu penerbit akan lebih memilih penulis berfikir idealis -industrial. Karena ia dianggap mampu menyeimbangkan kesempurnaan naskahnya dan produktivitas dirinya sebagai seorang penulis. 

Penulis yang mengerti tuntutan industri tapi tetap memiliki idealisme adalah penulis yang sesungguhnya dicari saat ini. Memahami gejolak industri dengan semua isu panasnya dibalut dengan kecerdasan penulis dalam mengurai idealismenya sungguh sebuah perpaduan eksotis yang sangat dinantikan oleh para penerbit mayor. 

Tentu itu tak mudah mewujudkannya, untuk menjadi idealis yang terukur, seseorang harus menjadi manusia belajar yang tak terkurung dalam cangkang sempit. Keterbukaan mata dan hati plus rasa empati yang dimiliki akan membalur diri dalam satu kebijaksanaan dalam melihat satu permasalahan untuk disampaikan kepada masyarakat pembaca secara mudah dan sederhana juga menarik.

Kearifan ini yang terasa semakin sulit ditemui saat ini. Mau dan mampu dua kata yang mudah diucapkan tapi sulit diimplementasikan dalam keseharian, plus jujur. Menjadi penulis yang jujur pun bukanlah mudah, tapi itu bukan tidak mungkin. 

Lalu bagaimanakah cara mengirim naskah ke penerbit?
Jadi, tak ada lagi dusta diantara kita kan? Mengapa penulis mayor terkesan begitu prosedural dan berhati-hati dalam memutuskan terbit tidaknya sebuah karya, kembali ingat ke filosofi penerbitan. Banyaknya naskah yang masuk, disesuaikan dengan kemampuan penerbit juga pasar dalam menyerap karya yang telah diterbitkan.

Profesionalisme bekerja dalam hitungan prediksi dan angka. Itu yang kemudian membuat seorang penulis akan sangat bangga, terakui keeksistensiannya, apabila karyanya dapat diterbitkan oleh penerbit mayor. Yang dimasa sekarang ini jumlahnya mungkin semakin berkurang, sedang minat menulis mungkin malah bertambah.

Jadi, menulislah dan menulislah, apabila saat ini penerbit mayor belum melirik, penerbit indie dapat menjadi batu loncatan agar karya seorang penulis dapat dikenal luas, sekaligus penulisnya memperkenalkan diri pada dunia. Bukankan penulis yang populer akan dilirik, bahkan dipinang penerbit mayor, khususnya penerbit Andi?

Masih ingat dongeng Cinderella tadi
Yang masih kerap bermain di imajinasi sebab ia dituliskan
Masih ingin mencoba sepatu kaca?
Cobalah, tak ada yang salah dalam mencoba
Kan kita hendak bertemu jawaban ia atau tidak
Yang salah tak mencoba, tapi berteriak,
Itu bukan milikku, sepatu kaca bukan milikku
Kau tak pernah tahu kan, bila di dalam diri mu ada Cinderella
Yang sedang menunggu ntuk bertemu  pangerannya
Yang rindu untuk mengenakan mahkota 
Mahkotailah ia
Agar dunia pun tahu,
Kau layak menjadi indah
Biarkan mahkota itu yang berbicara tentangmu
Ia rindu menceritakan tentang siapa dirimu.





Komentar

  1. Keren dengan diksi yang menyihir pembaca ... Jadi terhanyut ...

    BalasHapus
  2. Kalo bunda datu ini kemampuan aksara ajaibnya tak perlu diragukan lagi... Mengalir menyihir... Sukses say

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maturnuwun Bu Widya, saya pun penggemar Bu Widya lho...

      Hapus
  3. Balasan
    1. Nah....isinya gimana, Bunda? Pembuka penutup sekadar aksesoris aja..hehe

      Hapus
  4. Keren bunda..., Cinderella yang mempesona....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam diri setiap orang ada Cinderella yang siap muncul dan dimunculkan, mau bukti?

      Hapus
  5. Keren bunda, Cinderella yang mempesona..

    BalasHapus
  6. Akankah kita menjadi Cinderela dalam dunia penerbit mayor ? penulis pemula yang tersembunyi dengan tulisan diblog pribadi ? Jawabannya adalah Akan
    Tidak ada yg mustahil didunia ini , karna kunci kesuksesan sudah dibuka melalui resume diatas dengan sangat gamblang maka
    Mari tapaki langkah dengan pasti menuju Penrbit Mayor Menjadi Cinderela Penrbit Mayor

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aduh...aku terharu Bu Ovi...terima kasih telah mengapresiasi aksaraku dengan sangat cantik....secantik Cinderella.... semoga kita semua bisa menapaki tangga penerbit mayor...dengan mantra Om Jay, menulislah setiap hari, dan lihat apa yang terjadi....aku padamu Bu Ovi...

      Hapus
  7. Cinderella tak selamanya dipingit tapi dengan kecantikannya dipinang pangeran mayor

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat pagi

Menulislah, karena engkau berharga

Ketika Tidak menjadi Iya Plus Bonus dariNya