Anatomi itu tergenggam dalam tubuh buku

Nara sumber :Theresia Sri Rahayu, S.Pd,SD
Moderator : Arofiah Afifi
Judul : Anatomi Buku
Waktu : Rabu, 22 Juni 2022

Semalam, kantuk dan lelahku tak izinkan ku ntuk merangkai aksara ku
Ia ingin aku tak beranjak darinya, terus merayuku dalam buai mimpi dalam derai malam nan dingin dan tua
Esok saja, bukankah sinar mentari yang hangat akan menguatkan jemari dan segarkan fikiranmu, ujarnya terus merayu lelahku agar menyerah
Pagi ini, kudapati pagiku bahagia karena janji mentari
Tapi, awan hitam ingin bertahta dan gantikan pagiku dengan derai air lengkap dengan kaki runcingnya
Pagiku menjadi dingin dalam syahdu yang biru
Satu yang ku tahu, ada sebuah janji yang telah terpatri di dinding hari
Memang telah tak kupenuhi asmara peri aksara selama beberapa waktu
Tapi kini, mereka merajuk ingin menari bersama pagi yang dingin, 
Ntuk tunaikan sebuah janji, dan itu...ini.

Semalam, sebuah materi menarik disampaikan oleh seorang ibu muda dan cantik. Bertajuk Anatomi Buku, ibu Tere, tanpa Liye, begitu ia disapa mengajak penghuni kelas untuk berselancar memahami bagian per bagian buku dalam suasana cair yang memberi banyak asupan gizi pada anggota grup menulis gelombang 25. 

Seorang moderator keren yang ngak mau terkenal, padahal sudah terkenal, mendampinginya. Ia adalah ibu Arofiah Afifi, atau yang biasa disapa Bu Ovi.
Duet maut biasanya julukan   pemateri dan moderator yang mampu hadirkan sensasi malam penuh informasi tapi tetap dapat dinikmati bersama segelas kopi, sambil senyum karena merasa telah diberi nutrisi. 

Nutrisi yang mampu memahami dunia tul menul, tulis menulis, lebih komprehensif dan mendalam. Apa saja materi menariknya, kuy di simak.

Di malam buta yang ditingkahi lembut angin malam nan dingin, imajinasi saya yang sudah merasa serius dan penasaran pada materi malam ini harus bubar, menatap penuh pesona satu burger yang begitu memikat.

Bagaimana sebuah buku harus berhadapan dengan sebuah crabby patty yang sedemikian menggoda, dimana korelasi analoginya, bisik lidah yang mulai memproduksi rasa inginnya.

Malam yang tua seolah tertawa riuh, sebab ia tahu meskipun lidah dan perut melakukan pemberontakan dimana akan di cari tawanan yang bernama burger itu.
Ternyata, demikianlah halnya sebuah buku. 

Seperti halnya sebuah burger, buku juga memiliki bagian per bagian yang disusun sedemikian rupa sesuai dengan komposisi yang berimbang, agar ia dapat tampil menarik dengan rasa ciamik. Pengertian inilah yang dimaksudkan dengan anatomi buku.

Sebuah buku yang berada dalam genggaman pembaca, tersusun atas bagian demi bagian yang telah dipersiapkan dengan seksama oleh penulisnya agar dapat menarik hati pembaca, sehingga pembaca tertarik untuk mengetahui isi buku itu secara lengkap dan tuntas.

Meskipun lembaran lembaran eksotis kertas untuk saat ini harus bersaing keras dengan laman laman gadget, namun ada sebuah keyakinan bahwa menggenggam kertas terasa lebih elegant, lebih berkelas dari pada menggenggam sebuah gadget meski harganya mahal.

Kita tunggu saja pembuktiannya, bagi sebagian orang, menggenggam kertas lebih menyamankan mata dan menciptakan suasana betah untuk dinikmati dalam waktu lama, tinimbang membaca sejumlah informasi dari gadget untuk waktu yang lama.

Rasa perih dan mudah lelah dimata, akan membuat sebagian orang lebih memilih membaca aksara yang terhampar di kertas dari pada di gadget. Meskipun, dampak lingkungan yang diciptakan dari penggunaan kertas menjadi PR untuk kita Carikan solusinya.

Jadi, untuk penulis pemula, jangan ragu..yuk pelajari lebih lanjut anatomi buku, dan tulislah sesuatu yang menarik dan yang dikuasai lalu terbitkan menjadi buku solo...( Ini reminder untuk diriku sendiri yang sampai saat ini masih di status belum...maafkan Om Jay)

Apa saja anatomi buku itu?
Sebuah buku terdiri dari,
1. Sampul bagian depan ( preliminaries)
2. Bagian isi (text matter)
3. Bagian akhir (postliminaries)

Untuk sampul buku terdiri dari tiga bagian yaitu,
a. Sampul depan
b. Punggung buku
c. Sampul belakang
Adapun isi bagian awal sebuah buku meliputi hal berikut,
1.halaman Prancis ( memuat judul utama saja)
2. Halaman Undang undang hak cipta
3. Halaman judul utama ( judul, sun judul, penulis dan editor)
4. Halaman katalog dalam terbitan (KDT)
5. Halaman persembahan
6. Halaman ar isi, Ar gambar ( minimal 10 gambar), Ar tabel (minimal 10 gambar)
7. Halaman  pengantar penerbit
8. Halaman kata pengantar
9. Halaman prakata
Halaman prakata, ditulis secara singkat dan jelas oleh penulis buku itu sendiri. Sedangkan kata pengantar, ditulis oleh orang lain biasanya penulis senior yang berkompeten dan terkenal.

 Bahan isi ( text matter) adalah inti dari sebuah buku, berisi
1.pendahuluan
2. Bab dan sub bab, dikembangkan dengan panduan 5 W+1H
3. Tabel dan ilustrasi, cari yang tidak mengandung hak cipta
4. Sitiran atau kutipan
5. Penutup, yang merupakan intisari atau kesimpulan buku.
Pada bagian ini biasanya pembaca akan bertemu dengan daftar isi. Daftar isi dapat dikatakan berupa outline atau kerangka agar tulisan dapat tersaji secara sistematis sehingga penulis atau pembaca dapat lebih fokus pada isi buku dan menjamin kelengkapan isi buku.

Bagian akhir ( postliminaries) buku berisi
1. Lampiran
2. Glosarium
3. Catatan akhir/ endnote
4. Index

Jadi dengan mengetahui anatomi buku maka kita akan dapat mengetahui bagian mana dari buku yang harus ditulis dan bagaimana cara menuliskannya.

Dalam dunia perbukuan dikenal juga istilah sinopsis dan blurb. Kedua istilah ini berbeda dalam pengertiannya. Sinopsis berisi penyajian alur secara lengkap tapi ringkas, sedangkan blurb adalah bagian menarik dan memikat dari sebuah buku, ditulis dengan kata menarik dan memikat agar dapat mengundang rasa ingin tahu pembaca.

Selain itu, profil penulis pun dicantumkan, sebagai kelengkapan sebuah buku, profil penulis berkaitan dengan kisah penting terkait kehidupan penulis.

Agar sebuah buku memiliki daya pikat tersendiri di hati pembaca maka, penulis harus mau dan mampu menulis trending topik yang ada di masyarakat, dengan sudut pandang nya sendiri. Buku seperti ini biasanya akan mendapat sambutan luar biasa dari pembaca.

Melibatkan sisi emosional pembaca dengan sengaja menyediakan kolom komentar bagi pembaca untuk sekedar menjawab pertanyaan penulis atau berkomentar terhadap isi buku yang dibacanya merupakan trik jitu yang dapat diaplikasikan penulis dalam melibatkan sisi emosional pembaca tulisannya.

Jadi, tidak ada alasan lagi kan, yuk...jadikan menulis sebagai kebiasaan. Menulis setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. Buku solo...bersiap untuk ku dekap...dan ada di tangan banyak orang...aamiin.



Ketika udara terasa semakin lembab
Masih basah memang tetapi rintik itu telah berhenti
Dan...bersiap jelang siang yang sempat tertunta karena gemawan sembunyikan sinar mentari yang hangat.
Sebuah janji telah tertunaikan, Janji lain bersiap menanti untuk dipenuhi.

Kayu agung, 23 Juni 2022






Komentar

  1. Wiiih kereeen resume peri aksara
    Hebat ih suka saya bacanya
    👍👍👍👍😘

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ih...Bu moderator keren....makasih ya...semoga suatu saat bisa meet up Ama peri aksara..

      Hapus
  2. Dan rindu ku terobati membaca resume uni setelah sekian kali purnama..

    BalasHapus
  3. Hebat banget, klepek klepek aku dibuatnya, resume ibu itu lho😍

    BalasHapus
  4. Keren sekali resumenya, Bu. Saya suka diksinya juga sangat puitis. Salam literasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Cikgu udah sempatkan diri mampir...terimakasih atas perhatiannya.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat pagi

Menulislah, karena engkau berharga

Ketika Tidak menjadi Iya Plus Bonus dariNya