Harta karun
Apa hanya aku yang merasa
Sesuatu membuncah
Mengalir deras berlomba
Antara layar yang berkilau manja
Dengan jemari yang semakin kencang meremas pena
Apa hanya aku yang merasa
Dahaga pada untaian permata yang bertakhta
Sudah terlalu lama rasa ini tertidur
Diam, gagu, nyaris tanpa gairah
Namun, malam ini ia berteriak ingkar
Bara membakar namun tak berasap
Ia menelisik lembut diantara gemercik alun gelombang yang beriak
Ada oase disana, berputar kelilingi bianglala ilmu yang telah begitu lama tak terjamah
Lalu kan diberi nama apakah tanjung teduh yang membelai nyaman
Sedang hati bergemuruh oleh datangnya hujan semangat yang terpatik oleh deru aksara
Kutemukan ia yang berharga
Dalam peti harta yang telah terbuka
Kreativitas, menjadi nyata bila berbalut minat dan pengetahuan.
Oase, setuju
BalasHapusSiiippp...
HapusSemangat telah menemukan harta karunnya. Ayo gunaan dengan baik. Biarlah tulisanmu menemui takdirnya
BalasHapusAamiin...semoga mengalir tak terputus meski ada bebatuan dihadapan. Terimakasih, Bu....🥰
HapusKeren bunda....
BalasHapusAsyiikkk...asyiikk lagi bisa pantun
HapusMantap umi Fatih smg sukses menulisnya, saya tunggu torehan puisi lainnya
BalasHapusHehehe....okey.terimakasih sudah berkunjung.
BalasHapus