Harta karun

Apa hanya aku yang merasa
Sesuatu membuncah 
Mengalir deras berlomba
Antara layar yang berkilau manja
Dengan jemari yang semakin kencang meremas pena

Apa hanya aku yang merasa
Dahaga pada untaian permata yang bertakhta
Sudah terlalu lama rasa ini tertidur
Diam, gagu, nyaris tanpa gairah
Namun, malam ini ia berteriak ingkar

Bara membakar namun tak berasap
Ia menelisik lembut diantara gemercik alun gelombang yang beriak
Ada oase disana, berputar kelilingi bianglala ilmu yang telah begitu lama tak terjamah

Lalu kan diberi nama apakah tanjung teduh yang membelai nyaman 
Sedang hati bergemuruh oleh datangnya hujan semangat yang terpatik oleh deru aksara 

Kutemukan ia yang berharga 
Dalam peti harta yang telah terbuka
Kreativitas, menjadi nyata bila berbalut minat dan pengetahuan.

Komentar

  1. Semangat telah menemukan harta karunnya. Ayo gunaan dengan baik. Biarlah tulisanmu menemui takdirnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin...semoga mengalir tak terputus meski ada bebatuan dihadapan. Terimakasih, Bu....🥰

      Hapus
  2. Mantap umi Fatih smg sukses menulisnya, saya tunggu torehan puisi lainnya

    BalasHapus
  3. Hehehe....okey.terimakasih sudah berkunjung.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat pagi

Menulislah, karena engkau berharga

Ketika Tidak menjadi Iya Plus Bonus dariNya