Pesta

Ini hanya tanah kosong
Yang kemaren begitu meriah
Begitu gempita Sorak Sorai
Menjadi damba, menjadi saksi
Kebisuan antara kita

Kemarin, di tanah kosong ini
Semua rasa membuncah
Emosi mengambil tempat nya
Antara suka ria dan hasut berbaur satu
Ketidakpuasan  coba kalahkan lega

Ketika ulur tangan bersambut pelukan hangat
Ketika mata yang memerah menahan rasa
Tak ada lega, beban justru bertambah

Serakkan sampah yang tersisa
Derit besi yang bertaut atap terpal 
Kelu menahan gagu pagi
Nyanyikan lagu kemenangan dan kekalahan

Ini bukan kompetisi, ini bukan pertandingan
Berhenti merasa kekalahan sebagai hukuman
Sedang mereka yang menang merasa jumawa
Tak ada menang kalah bila sadar ini amanah

Ia Yang Maha Tahu, menjadi sebab untuk waspada
Jangan ada niat yang tak lurus
Jangan ada pembalasan yang tak Ia kehendaki

Amanah tetaplah amanah, kan Ia minta pertanggungjawabannya
Bila kau pahami itu
Maka akan tanggal semua kebusukan dan keingkaran
Peluk lah ia, tatap dengan dalam
Yakinlah, pertanggungjawaban semua ini bukan main-main.

Satu pagi, diantara alunan sungai yang bergelut dengan halimun

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat pagi

Ketika Tidak menjadi Iya Plus Bonus dariNya

Anatomi itu tergenggam dalam tubuh buku