Bara semangat itu bernama Cing Ato

Aku sedang membiarkan diriku tertawa
Ia sedang mentertawakan diriku
Yang kerap merasa nyaman dalam semua keterbatasan
Hingga lupa, perlu untuk belajar dan mencoba
Aku melihat diriku, menuding tajam 
Pada diriku yang bodoh, yang sibuk menyibak kamus untuk membalas tudingannya
Sebuah jeritan kerasnya hentakkan bianglala kelabu yang sungguh tak seberapa indah
Bagaimana kau biarkan dirimu terpasung 
Sedang tak kau coba ntuk membuka kuncinya
Ia yang mencoba lah yang berhak berkata sulit, sebab ia telah bermandi peluh

Kembali bertemu pada malam, kembali malam membiarkan ku bercanda lebih lama. Berteman acara televisi kesukaan dan kipas angin yang sok romantis dengan goyang kiri kanannya taburkan udara sejuk yang memang telah sejuk.
Interior ini tak ada yang luar biasa, semua biasa. Biasa seperti aku, yang kerap merasa enggan biarkan malam beranjak. Meski konsekuensinya, karena usia, besok berasa ketaknyamanan di kepala.
Malam ke sembilan belas, seperti rollercoaster, malam ini Oom Jay menghadirkan sosok hebat yang buat kreativitas terpana.
Hanya sempat beberapa kali ia berlempar chat dengan peserta kelas menulis, panggilan Cing Ato sudah membuat penasaran pada sosok ini. Hanya karena berasa member baru, berasa malu untuk nimbrung.
Surprise...narasumber malam ini adalah Cing Ato. Bernama lengkap Suharto, S.Pd., M.Pd. orang Betawi kelahiran Cakung ini mengusung materi Menulis di kala Sakit. Lalu lintas perchatan dipimpin ketua kelas gelombang 21, Hasima Abdi Putri.
Setelah membaca profil Cing Ato, penasaran yang muncul dari tajuk malam ini belum tertuntaskan dengan baik. Seperti pemateri sebelumnya beliau pun seorang guru, guru di MTSN 5 yang sarat prestasi. Seorang guru yang berdedikasi dan yang paham betul bahwa amanah sebagai seorang guru yang telah tersertifikasi harus mampu dipertanggung jawabkan dengan baik.
Kemudian, sesuatu terasa berbeda setelah menyaksikan video YouTube yang beliau share di kelas.
Menyaksikan beliau di video ini terasa bahwa beliau sungguh adalah orang hebat dengan semangat yang akan mampu menginspirasi siapa saja.
Obrolan yang penuh inspirasi dan motivasi itu sungguh menyadarkan diri arti sehat dan arti bersyukur.
Ia bercerita banyak tentang hal Ikhwal sakitnya dan bagaimana ia meminta pada Allah SWT, agar ia disehatkan sehingga ia bisa memperbaiki diri dan bisa menjadi bermanfaat bagi banyak orang.
Seorang guru yang penuh semangat, yang ingin memberikan hal terbaik bagi siswanya. Yang sadar, bahwa tunjangan sertifikasi yang telah diterima adalah amanah. Seorang guru yang sadar arti belajar, sehingga menginvestasikan dirinya untuk menjadi berarti bagi banyak orang. Ia divonis  dokter mengidap penyakit langka GBS, Guillain Barre Syndrome.
Butuh waktu lama untuk kembali sehat, akan tetapi...ini yang buat takjub. Kita lanjut ya..
Cing Ato tidak menyerah pada sakitnya, ia paham, ia sadar, "Aku punya Allah." Allah-lah yang menjadi sandarannya dan  penolong satu satunya. Ia buktikan itu, sakitnya tak ia hiraukan. Ia justru mengubah mindset nya. Ia jadikan sakitnya sebagai cara baginya untuk menterapi dirinya.
Menarik, disetiap akhir tahun, Cing Ayo mewajibkan dirinya untuk belajar. Ia adalah pembelajar sejati yang tahu persis bahwa belajar adalah investasi penting bagi seseorang. Dari tunjangan sertifikasi nya ia gunakan untuk mengupgrade dirinya sekaligus membeli banyak buku motivasi dan buku lainnya yang akan menunjang performanya.
Jauh sebelum pembelajaran daring, Cing Ato telah mulai merintis pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan perlengkapan multi media yang telah ia persiapkan. Hanya saja saat itu, idenya belum dapat diterima pihak madrasah tempatnya mengajar, sebab tidak semua siswa memiliki hp yang mampu mengakses metode pembelajaran yang ia usung.
Saat pembelajaran menggunakan metode daring, Cing Ato telah siap lahir batin. Ia telah miliki semua yang diperlukan untuk pembelajaran jarak jauh dan ini sama sekali tidak terpikirkan sebelumnya. KBM yang semula offline berubah menjadi online.
Dalam keadaan sakit Cing Ato justru merasa lebih produktif menulis. Kemampuan IT yang telah dimilikinya, dan hobinya membaca buku-buku motivasi menghantarkannya pada kesibukan yang begitu padat hingga ia merasa bahwa waktu yang tersedia untuknya ternyata singkat.
Ia buktikan motto Oom Jay, menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi.
Tanpa disadarinya keinginan yang kuat untuk menulis dan kegiatan menekan huruf-huruf di laptop dan hpnya ternyata merupakan terapi jitu untuk melatih anggota tubuhnya.
Ini adalah buku perdana yang telah diterbitkan Cing Ato, saking berkesan nya Cing Ato meminta pelukis untuk melukis cover buku tersebut.
Setelah buku di atas hadir lah buku buku lain yang justru berlipat jumlahnya saat Cing Ato menjalani masa recovery nya. 
Satu hikmah yang sangat dirasakannya adalah disaat sakit ia justru mampu memotivasi rekan gurunya untuk menulis. Ia punya kemampuan IT, ia mampu menulis, maka kolaborasi keduanya menjadi senjata ampuhnya melalui hari- hari penuh makna meski gerakannya sangat terbatas.
Guru Fikih hebat ini menguntai kata kata mutiara sebagai berikut, " Kalau kita tidak mencoba, kita tidak akan pernah tahu. Kesuksesan bukan milik orang yang pandai, tapi kesuksesan milik orang-orang yang mau berusaha dan tekun."
Cing Ato pun berujar tentang cita-cita selanjutnya, bahwa setelah mampu menulis, setelah mampu mengedit tulisanya, maka ia akan belajar membuat cover, membuat layout buku yang menarik dan terakhir ia ingin menjadi penerbit mayor.
Tak ada yang salah dengan cita -cita. Hal ini yang ingin ditekankan Cing Ato kepada peserta belajar menulis gelombang 21 malam ini. Ia telah membuktikan bahwa kreativitas tak akan mampu membelenggu pikiran kita. Fisik boleh sakit, namun kreativitas dan semangat berkarya jangan sampai ikut sakit.
Menulis adalah terapi positif untuk menyembuhkan penyakitnya yanh ada di tubuh. Menulis tak akan menjadi sulit apabila ia terus dilatih. Lakukanlah setiap hari, dan buktikan apa yang terjadi. Cing Ato telah membuktikannya.
Bila lelah menerpa, ia akan menghentikan kegiatan nya dan meminta untuk dikeluarkan dari ruang kerjanya. Ia segarkan dirinya dengan ngobrol ringan, nonton video lucu atau mendengarkan kicau burung di rumahnya. Setelah merasa segar, ia kembali menulis. Sungguh, waktu terasa singkat bila digunakan dengan maksimal.
Di atas adalah gambar ketika Cing Ato menyerahkan karyanya ke pihak madrasah tempatnya mengajar.dengan harapan ia dapat memotivasi rekan guru dan muridnya untuk terbiasa menulis dan menerbitkan naskahnya.
Ternyata kegiatan ini di apresiasi oleh Kementerian Agama, institusi tempatnya bernaung. Ia mendapat perhatian khusus dari kemenag. Cing Ato juga diusulkan sebagai guru inspiratif di jajaran Kementerian Agama. 
Semangat Cing Ato sungguh mampu menjalar disetiap hati orang yang mengenalnya, baik di dunia nyata maupun dunia Maya. Semangat inilah yang akan menjadi teladan bagi siapa saja yang mengenalnya.
Diakhir materinya Cing Ato menyemangati peserta kelas  menulis untuk terus menulis, menulislah setiap hari. Tulislah sesuatu yang disukai dan dikuasai. Tulislah sesuatu yang sederhana dan cari tahu lebih banyak tentang materi yang hendak dijadikan bahan tulisan, meskipun bahan yang ingin ditulis sebuah sendok.
Terima kasih Cing Ato, Cing sudah buktikan bahwa tak ada yang tak mungkin kalau kita terus mencoba, berusaha dan tekun tak ada yang tak mungkin. Belajar dan belajar adalah sesuatu yang tidak boleh diabaikan. Investasikan diri agar menjadi bermanfaat bagi banyak orang dalam situasi apapun.
Sehat selalu Cing, masih banyak orang yang perlu motivasi hebat dari seseorang yang bernama Suharto, Cing Ato.

Kemudian aku bertanya pada diriku
Telah sehebat ia kah kau kejar inginmu
Sudah sehebat itu kah kau paksa dirimu 
Agar menjadi berarti, mungkin belum untuk banyak orang, tapi paling tidak
Tidak kau biarkan dirimu mentartawakan dirimu
Yok bangkit, selalu ada mentari ntuk dikejar
Untuk diberi makna bersama waktu yang terus melaju
 



.

Komentar

  1. Kalo kak Usi mah..sudah tidak diragukan lagi..mantap kak..

    BalasHapus
  2. Bahasanya penuh makna dan mengalir lembut .. ke kalbu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih sayangku, pake hatinsemoga sampe ke hati.

      Hapus
  3. Kita punya waktu 24 jam yang sama tapi.... Ah sudahlah lagi lagi pake tapi.
    Tapi beneran ini kalo baca resumenya susi, hati jadi bahagia kayak disuntik vitamin sea

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe jadi suka, tp beneran Lo, air laut murni itu bikin cantik...hehe

      Hapus
  4. Dari judulnya aja udah bikin greget, aplg isinya,, wow banget, ciaamiikk bund😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, tapi narasinya masih harus belajar lagi kan?

      Hapus
  5. Judulnya aja bikin greget, apalagi isinya, suka,, ciamiikk bund😍🥰

    BalasHapus
  6. Bbrp kali komen kok gak bisa dipublish ya,, sukaa kalau bunda susi nulis, gregetan pokoknya kudu baca sampai habis😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya...sebab belum saya setujui. Ini, saya balas satu per satu. Terimakasih...udah sempetin waktu baca sampe habis.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat pagi

Ketika Tidak menjadi Iya Plus Bonus dariNya

Anatomi itu tergenggam dalam tubuh buku