Solusi itu Penerbit Indie

Ketika malam dan siang bercengkrama
Tak ada yang mampu menolak cinta mereka
Ketika jiwa resah oleh petualangan rasa
Ketika jenuh hati oleh pepat ingin yang terus memburu
Lalu, cinta malam dan siang hadir, tidak untuk sekedar direguk manis pahitnya
Tetapi juga diberi makna, aku, kamu, kita berada di sana dalam putaran atmosfer yang disebut kehidupan

Tanpa terasa putaran waktu telah membawa kita pada pertemuan demi pertemuan yang sarat makna sarat cerita sendiri. Kita, peserta belajar menulis dikondisikan untuk menulis, menulis dan ada dead line  di antara kita.
Malam ini, pertemuan ke tujuh belas mengusung judul Mengenal Penerbit Indie. Materi dibawakan oleh seseorang yang pertama kali ku kenal kiprahnya, sebab karenanya untuk pertama kali saya mengirimkan karya puisi untuk ikut dalam penyusunan buku antologi puisi. Pak Mukminin, S.Pd., M.Pd, biasa ia disapa Cak Imin. Malam ini bertindak sebagai moderator Bu Aam Nurhasanah, guru sekaligus blogger keren dan tentu penulis buku hebat yang telah memajang karyanya di toko buku Gramedia, salam salut. Tidak seperti biasanya ada ketua kelas juga yang mendampingi Bu Aam sebagai moderator, Ibu Shima.
sebelum masuk ke materi, Cak Imin memperkenalkan beberapa karyanya yang dibuat secara nekad, buku solo perdana berjudul 55 Pantun Nasihat.  Disusun sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke 55. Cak Imin adalah alumnus kelas belajar menulis gelombang 8 inipun pada akhir kelas berhasil menerbitkan buku solonya yang merupakan kumpulan resume materi selama menerima materi di BM gel 8.
Mengambil judul Jurus Jitu Menjadi Penulis Handal Bersama Pakar, dan juga menulis buku duet bersama Ibu Noralia Purwa Yunita.

Penerbit Indie
Perkembangan zaman yang mau tidak mau menuntut penghuninya untuk lebih kreatif dan aktif menjawab kebutuhan mereka ternyata membawa perubahan dalam dunia penerbitan. Biasanya seorang penerbit harus bersusah payah menembus penerbit untuk menerbitkan karyanya. Akan tetapi, tuntutan yang tinggi untuk mempublikasikan hasil tulisan para penulis menghadirkan istilah baru dalam dunia penerbiyan, penerbit indie.
Penerbit independen atau penerbit indie atau penerbit mandiri hadir untuk menjawab desakan penulis yang ingin karyanya dipublikasikan meski dalam jumlah dan dikalangan terbatas. Keberadaan penerbit indie adalah sebuah cara atau alternatif untuk menerbitkan buku yang dilakukan penerbit naskah tanpa melalui penerbit besar atau penerbit utama atau penerbit mayor.
Walau memiliki presentase pasar yang sangat kecil dibandingkan penerbit pada umumnya terutama dalam hal penjualan, penerbit indie hadir sebagai bentuk baru yang menjadikan dunia penerbitan tidaklah sesulit sebelumnya.
Penerbitan independen mulai marak seiring dengan kemajuan teknologi penerbitan, termasuk didalamnya xerografi (fotokopi), print on demand/publish on demand ( mencetak/  menerbitkan sesuai kebutuhan) dan juga situs web.

Perbedaan penerbit mayor dan penerbit indie
Untuk lebih mengetahui perbedaan antara penerbit mayo dan penerbit indie, berikut akan diuraikan perbedaan keduanya. Dari perbedaan itu kita dapat menyimpulkan mengapa pada akhirnya penerbit indie menjadi solusi bagi penulis untuk mempublikasikan karyanya meski ada konsekuensi logis yang harus ditanggung penulis.
1. Jumlah terbitan
Penerbit mayor akan mencetak sebuah buku dalam jumlah yang besar, kisaran 1000-3000 eksemplar. Penulis tidak menanggung biaya pencetakan. Buku yang telah selesai dicetak akan langsung didistribusikan ke toko-toko buku, seperti Gramedia.
Penerbit indie hanya akan mencetak sesuai pesanan atau secara berkala, berlaku hukum POD, print on demand. Penulis secara aktif mendistribusikan karyanya baik secara langsung atau menjualnya melalui sosial media yang ia miliki. Biaya pencetakan menjadi tanggung jawab penulis.

2. Pemilihan naskah yang diterbitkan
Penerbit mayor. Pada penerbit mayor naskah yang akan diterbitkan harus melalui beberapa tahap/ prosedur yang telah ditetapkan. Mereka harus berhati-hati menentukan karya yang akan diterbitkan dan tidak mau mengambil resiko atas naskah yang mereka terbitkan,misal karya tersebut ternyata tidak laku dipasaran. Untuk itu, mereka harus memperhatikan selera pasar sekaligus memperhitungkan tingkat penolakan pasar terhadap naskah yang terbit teri.
Penerbit indie. Selama sebuah karya layak diterbitkan, tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, tidak menyinggung sara dan berbau pornografi maka pasti diterbitkan. Penerbit indie tidak tunduk pada selera pasar.

3. Profesionalitas
Dukungan sumber daya yang besar dan banyak pada penerbit mayor sungguh menjanjikan bahwa mereka hanya akan menerbitkan karya yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Tentu saja, kualitas menjadi tujuan utama. Isi harus berkualitas dan tampilan serta kenyamanan pembaca terhadap buku yang diterbitkan menjadi prioritas utama.
Profesionalitas pada penerbit indie juga menjadi prioritas, kualitas buku yang diterbitkan juga menjadi perhatian yang harus diutamakan. Akan tetapi hasil yang berkualitas berkorelasi pada harga yang harus dikeluarkan penulis. Untuk itu, penulis harus berhati-hati dalam menentukan penerbit indie mana yang akan bekerjasama dengannya dalam menerbitkan karyanya. Penulis jangan terpancing dengan harga murah, tetapi kualitas mengecewakan. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbit.

4. Waktu penerbitan
Pada penerbit mayor, setelah naskah masuk penulis akan menerima konfirmasi 1-3 bulan apakah karyanya akan diterbitkan atau tidak. Bahkan, konfirmasi itu diterimanya setelah bertahun-tahun. Karena penerbit besar, sebuah naskah yang masuk akan melewati banyak alur kerja yang harus dilalui. Bersyukur sekali apabila ada sebuah karya yang segera diterbitkan dan segera didistribusikan ke toko toko buku. Namun, jika dalam jangka waktu tertentu penjualan buku tidak sesuai targt penjualan maka buku akan dikembalikan ke penerbit.
Pada penerbit indie, karena fokus penerbit an buku tidak pada selera pasar yang menuntut ini itu maka proses penerbitan sebuah buku berjalan lebih cepat. Dalam hitungan Minggu,  sebuah buku dapat selesai dicetak dan diterbitkan. Untuk itu, penulis harus yakin karyanya adalah karya terbaik yang memang pantas dinikmati banyak orang. Penerbit indie tidak memiliki pertimbangan yang rumit dalam menerbitkan buku.

5. Royalty
Penerbit mayor mematok royalty penulis sebesar 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim ke penulis setelah mencapai nailai tertentu atau antar 3-6 bulan dari penjualan buku tersebut.
Penerbit indie umumnya 15%-20% dari harga buku dipasaran. Penjualan buku bisa dijual secara langsung oleh penulis atau melalui media sosial penulis.

6. Biaya
Penerbit mayor tidak membebankan biaya penerbitan buku kepada penulis. Maka penerbit harus ekstra hati-hati dalam memutuskan terbit tidaknya suatu karya.
Biaya penerbitan buku pada penerbit indie sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kisaran harga pun bergantung pada penerbit masing masing, sebab mutu dan pelayanan yang ditawarkan penerbit pun berbeda-beda.

Penerbit Kamila Press Lamongan
Penerbit indie yang bekerja sama dengan komunitas Belajar Menulis Oom Jay, ada empat yaitu,
1. Oase
2. Gemala
3. YPTD
4. Kamila Press Lamongan
Salah satu penerbit indie yang bisa dijadikan acuan dalam menerbitkan buku adalah Kamila Press Lamongan, yang dipimpin secara langsung oleh Cak Inin.
Syarat penerbitan di Kamila Press Lamongan adalah,
1. Kirimkan naskah lengkap
Judul, Kata pengantar, Daftar Isi, Naskah, Daftar Pustaka, Biodata penulis dan foto penulis, Sinopsis.
2. Ketik naskah di kertas A5, ukuran 14,8 x 21 cm, spasi 1,5, ukuran font 11, margin kanan 2, kiri 2, atas 2, bawah 2 masing masing margin dalam cm. Gunakan huruf arial, calibri atau cambria. Masukan ke dalam 1 file dan kirim ke gusmukminin@ gmail.com

Berikut Cak Imin menyampaikan ilustrasi harga untuk penerbitan buku,antara lain.
1. 60 halaman
Cetak 5 buku =  566.000
Cetak 10 buku=632.000
Plus ongkir

2.70 halaman
Cetak 5 buku =  570.000
Cetak 10 buku= 659.000
Plus ongkir

3. 80 halaman
Cetak 5 buku= 580.000
Cetak 10 buku= 660.000
Plus ongkir

Setiap penambahan pencetakan buku dikenai biaya cetak
60 halaman 20.000
70 halaman 21.000
80 halaman 23.500
(Semua harga dalam rupiah)

Intinya penulis diberikan kemudahan apabila ingin mempublikasikan karyanya. Untuk itu tidak ada alasan untuk tidak mau mewujudkan cita-cita untuk menjadi seorang penulis yang karyanya dapat dibaca banyak orang.
dalam penerbitan buku dikenal istilah ISBN, proses pengurusan atau pengajuan ISBN sepenuhnya menjadi tanggung jawab penerbit.
Okey....selamat berkarya, penerbit indie dapat menjadi solusi agar karya anda dapat menjadi pahatan indah yang tak kan lekang oleh waktu.

Selamat malam rembulan
Sebuah janji telah terpenuhi
Hadirkan lega meski lelah menggayut
Jangan biarkan ia lelah sendiri
Temani, uraikan dan biarkan ia pergi
Berganti Hela lega, dan senyum sendiri.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat pagi

Ketika Tidak menjadi Iya Plus Bonus dariNya

Anatomi itu tergenggam dalam tubuh buku