Bergetar hatiku karena ia, menulis itu indah
Narasumber : Dr. Mudafiatun Isriyah
Moderator : Widya Setianingsih
Judul : Menulis itu Indah
Waktu : Rabu, 16 Februari 2022
Coba kau tanya padaku
Pada seorang wanita sederhana
Yang bersembunyi disebuah rumah bertangga
Apakah yang membuatmu indah
Hingga kau merasa nyaman
Meski kadang tak banyak orang yang memahami
Coba kau cari tahu tentangnya
Satu pertanyaan akan membuatnya bergairah
Hingga kadang ia lupa bahwa lawan bicara pun perlu waktu mencerna apa yang ia kata
Iya...ia indah karena ia memiliki gudang aksara
Yang siap ia padu padankan menjadi apa saja yang ia mau
Tapi satu yang pasti, ia ingin aksara itu tak tampil anarkis ataupun menjadi kumuh tak berkilau
Ia selalu ingin, aksaranya indah, elegant
Meski kadang waktu terlalu lama menggodanya sekedar ntuk berbagi keindahan itu
Hhmmm...aku kerap bergetar oleh indahnya aksara itu
Sederhana namun mampu berkata banyak ketika ku sesap sarinya.
Malam ini berasa kembali ke kuliah menulis nun waktu zaman dahulu kala, narasumber keren dengan satu tajuknya, Menulis itu indah seolah mampu mencairkan rasa yang telah sekian lama tak tertengok. Iya, satu kata yang mampu bangkitkan rasa persis ke permukaan kaldera yang lama tak berasap menjadi keluarkan pijar Baranya.
Indah, satu mantra ini seolah mampu memaparkan berbagai rasa bahwa ini lho....indah banget kalau seisi kelas gelombang 24 ini mau konsisten nulis. Nulis dong, robohkan semua enggan, tanggalkan semua pembenaran sebab inti semuanya adala m a l a s. Yuk...weak up...bangun, bangun yuk. Nulis tuh, meski berbahan baku sama...anda- anda punya novelty yang akan membuat tulisan anda- anda berbeda.
Duh...tuh kan saya, jadi kesulut emosinya, eh...salah kog emosi, jadi kesundut rasanya...lho kog kesundut...jadi terbakar rasa actionnya. Sehingga terlupa untuk menyapa moderator kece badai kita yang diksinya harum mewangi penuh pesona hingga dinding biru kelas kita sangat akrab padanya, Ibu Widya.
Ketika asmara meminta tempat untuk merasa nyaman. Maka tak akan ada yang mampu menepis pesonanya kecuali kau mau biarkan aksaramu, mengurainya, mengakuinya dan kemudian memintanya untuk undur diri. Begitupun aku malam ini, yang terpesona oleh bius aksaranya, hingga lupakan indahnya asmara itu dan dengan santun memintanya untuk biarkan kusendiri berteman dengan aksara ku...
Aduh, gegara mantra indah, malam yang gelap koq berasa bertahtakan pesona pelangi yang indah nun di cakrawala.
Menulis merupakan cara efektif untuk self healing. Dalam tempo.com diuraikan pengertian self healing. Self Healing merupakan proses penyembuhan luka batin atau mental yang dapat diakibatkan oleh berbagai luka. Luka batin ini bisa berupa kesedihan yang tak berujung, merasa gagal, cemas terhadap sesuatu hingga mengantarkan depresi.
Jadi ingat zaman dulu waktu SMP, tahun 1986-1989...duh masih ada ngak yang seangkatan aku ya. Saat SMP dulu, krisis pe-de nya ampun deh, berasa ngak cantik, ngak pinter, ngak gaul...pokoknya berasa ngak banget deh meski yang tertampil di luarnya berbeda. Teman-teman mengenal saya justru sebaliknya. Apalagi kalau ada classmeeting, lomba pidato dan lomba baca puisi, meski ngak pernah menang, bisa dipastikan Saiya lah yang akan menjadi perwakilan kelas.
Hingga suatu hari, ketika kelas 2 SMP, kog tiba-tiba suka merasa berdebar kalau bertemu, atau ngak sengaja berpapasan dengan seorang teman laki-laki. Pokoknya debar itu aneh, bikin anget dingin dan pasti bikin salah tingkah kelas senior kalau diajak ngomong oleh si dia. Sekedar ditanya udah buat PR belum...jawabnya a, i, u,e,o...gitu...alias bisa lammmmaaa gitu.
Saat itu, hanya mampu curahkan semua ke buku mungil warna pink yang wangi. Pokoknya kalau udah nulisin semua rasa ke buku itu, dijamin hati berasa nyaman dan siap untuk berdebar lagi keesokan harinya....mau tau kelanjutannya...ah ngak ah...ntar ketahuan Bu Muda kalau muridnya lagi berkhayal.
Oh...ternyata, menulis kan perasaan saat SMP dulu di buku harian adalah bagian dari self healing tokh? Tapi memang bener sih, menuliskan semua rasa dibuku harian akan menghadirkan rasa nyaman sekaligus solusi yang bikin kita lebih siap hadapi hari baru.
Dan lagi pula, dalam beberapa langkah yang bisa dilakukan saat self healing, menulis ekspresif merupakan cara self healing yang efektif. Kita bisa menuliskan atau mencurahkan semua yang kita rasa tanpa harus peduli pada tanda baca atau ejaan atau kalau pas kesel, boleh tuh abaikan juga pilihan kata. Kan lagi kesel, dan nulis nya juga untuk diri sendiri tidak untuk dipublist.
Balik ke kelas, kelamaan mengembara ntar materi di kelas hebat ini ikutan akrobatik susah ngumpulinnya lagi.
Penulis terbaik Perpusnas, dengan buku duetnya bersama Prof. Ekoji yang berjudul Implementasi Social Presence dalam Bimbingan Online dalam Perspektif Komunikasi Personal, Interpersonal, dan Impersonal, pada 13 September 2021, dikukuhkan sebagai buku terbaik I untuk tema Pendidikan Jarak Jauh.
Menulis adalah keterampilan, bukanya memulai pemaparan materi malam ini. Karena menulis adalah keterampilan maka menulis harus dipraktikkan, dilakukan secara terus menerus, berkelanjutan.
Orang yang tidak suka menulis maka tidak akan memahami seluk beluk menulis. Ia yang tidak memiliki pengetahuan apa, mengapa dan bagaimana menulis biasanya akan menghindari aktivitas menulis. Menjadi berbahaya apabila ia diharuskan mengajarkan materi menulis, nah loh.
Kita ke pengertian menulis ya, menulis adalah bentuk komunikasi berbahasa (verbal) yang menggunakan simbol-simbol tulis sebagai mediumnya. Dalam kegiatan menulis setidaknya ada 4 unsur yang terlibat,
1. Penulis sebagai penyampai pesan
2. Pesan/sesuatu yang disampaikan penulis
3. Saluran/medium berupa lambang-lambang bahasa tulis seperti huruf dan tanda baca
4. Penerima pesan
Untuk mampu menulis dengan baik maka kita harus memahami fungsi, tujuan dan manfaat menulis. Ayo...baca sampai habis ya.
Fungsi menulis,
1. Fungsi personal, mengekspresikan pikiran, sikap, atau perasaan pelakunya dapat melalui surat ataupun buku harian
2. Fungsi instrumental ( direktif) yaitu mempengaruhi sikap/ pemahaman orang lain
3. Fungsi interaksional, menjalin hubungan sosial
4. Fungsi informatif, menyampaikan ilmu
5. Fungsi estetis, untuk mengungkapkan atau memenuhi rasa keindahan.
Tujuan menulis
1. Mengubah keyakinan pembaca
2. Menanamkan suatu pemahaman kepada pembaca
3. Merangsang proses berpikir pembaca
4. Menyenangkan dan menghibur pembaca
5. Memberitahu pembaca
6. Memotivasi pembaca
Manfaat menulis
1.Peningkatan kecerdasan, karena menulis dapat menjadi sarana menemukan sesuatu sekaligus memunculkan ide baru.
2. Pengembangan inisiatif dan kreativitas, juga melatih keterampilan mengorganisasikan dan menjernihkan konsep/ide.
3. Melatih sikap objektif pada diri sendiri sekaligus menumbuhkan keberanian diri sendiri untuk mengungkapkan ide/gagasan kepada khalayak
4. Mengumpulkan dan menyerap informasi dan memproses informasi
5. Melatih untuk berpikir aktif.
Setelah mengetahui hal tersebut maka tentukan diri kita akan berada dibagian mana, karena umur bumi yang telah sekian lama tentu akan memuat banyak ilmu beserta beraneka ragam pengetahuan didalamnya maka, sebuah tulisan jika tidak merujuk dari para ahli sebelumnya maka tulisan itu hampa.
Disinilah peran aktivitas membaca seorang penulis, sehingga ia mampu menelaah, "mencuri" gagasan dan gaya penulis lain secara terhormat, juga memperkaya pengetahuannya yang berpengaruh pada lumbung kosa katanya.
Karena, disaat seseorang menulis dengan hati, saat menulis itulah novelty akan didapat.
Novelty adalah unsur kebaruan atau temuan dari sebuah tulisan. Tulisan dikatakan baik jika menemukan unsur temuan baru sehingga memiliki kontribusi baik bagi keilmuan/bagi kehidupan. Dalam hal ini jika kondisi tersebut tidak sama dengan milik orang lain, maka kemungkinan besar tulisan kita mengandung unsur novelty.
Maka ngak masalah bila materi resume sama, disampaikan oleh orang yang sama, waktunyapun sama, sebab ditangan setiap penulisnya ia akan dieksekusi dengan cara berbeda. Yuk...tulis.. tulis, dan biarkan tulisanmu menemukan takdirnya.
Mantra adalah kata atau frase sederhana yang mampu melecut alam bawah sadar ntuk segera bangkit, segera beraksi. Malam ini mantra itu menulis indah
Peri aksaraku sempat tertatih
Ia bersolek ntuk menarik hati
Ia tabuhkan genderang dan gemerincing gelang di kaki
Meliuk eksotis penuhi imajinasi
Namun, pepat rasa tak mampu nikmati pesona imajinasi
Yang kerap terasa dingin hingga jemari mengaku
Atmosfer menuba, racuni aksara hingga mereka pergi satu per satu
Sebuah mantra terperangkap di jaring biru
Memekik nyaring dengan semua energi getarkan ruang khayal nan sepi
Bangkit ia, seiring tetabuhan serangga malam
Menari bahagia dalam mandi temaram cahaya rembulan
Menulis itu indah,
Kecup nya pada dedaunan yang mulai terpesona
Mantap, puisinya Bunda Susi bikin aku mabuk kepayang
BalasHapusAduh...Bu, jangan sampai mabuk dong, nanti saya dicariin bapak, disuruh tanggungjawab...heheh
HapusCerita faksi yang menarik dalam mengawali tulisannya... Selalu indah bangkitkan gelombang aksara nan indah...
BalasHapusIya...Ama, karena ketemu mantra yang pas malam ini....faksinya yang mana ini?
Hapuswah mantap jiwa bu susi, ajari dong,,,salam literasi
BalasHapusHehe...apanya yang mau diajarin Bun, saya juga masih belajar...salam literasi.
HapusWow peroloh yang indah. Isi berupa informasi yg jelas dan akurat 👍
BalasHapusTerimakasih Bu Ovi...pasti nahan kantuk ya... terima kasih ya
HapusIni keren sudah menjabarkan kalimat "Menulis itu Indah" dengan cara yang luar biasa
BalasHapusTerimakasih Pak Yamin.
HapusKeren Bunda,pandai sekali bermain kata-kata,mantul👍👍
BalasHapusHehe...sekedar memanfaatkan simpanan kosakata,bund
HapusPuitis bangat Bu Susi ajarin bunda juga ya
BalasHapusHehe...Bunda,bisa aja
HapusThe next queen of diksi👏👏👏
BalasHapusAku padamu, Bu Muth.
HapusSelalu adem bacanya😍👍👍
BalasHapusTerimakasih Bu Rini
HapusPuisinya indah dan bikin penasaran pembaca
BalasHapusTerimakasih...bunda
HapusKEREN BANGET BUNDA
BalasHapusTerimakasih, Pak
HapusWaktu baca resume ini seolah susi ada di hadapanku komplit dengan tatap mata lembut dan intonasi yang membuai indah, duh susi 💖
BalasHapusAduh...kog sampe kepleset gituh...jd aduh kan? Hehe, makasih...jangan bosen dengan bingkisan sayangku ya.
Hapusaspek puitis dan estetikanya sangat menonjol..kereen Bu Susi
BalasHapusTerimakasih semoga aksara saya mampu tersampaikan secara eleghant
Hapusaspek puitis dan estetikanya sangat menonjol..kereen Bu Susi
BalasHapusSastrawan gelombang 24. Super duper. Lanjut terus, Bu Susi.
BalasHapusLanjut..Bun, terimakasih ya
HapusSaya juga ikut bergetar membaca resume bunda nih
BalasHapusHeheh...Bunda Isti...ah.
HapusSenang baca goresan aksaranya bu...
BalasHapusTerimakasih Bu
HapusPuisi bunda selalu memukau....kerrreeeennn bunda Rita
BalasHapus