Susah...mudah...susah...mudah...mudah koq
Narasumber : Prof. Dr. Ngainun Naim
Moderator : Raliyanti
Judul : Menulis itu Mudah
Waktu : Senin, 7 Februari 2022
Aku terkepung
Berjuta misil ditembakkan ke arahku
Tak mampu ku mengelak semua menyasar ke arahku
Mereka tak lagi perlu jawabanku
Sebab apa pun itu mereka telah mengulitiku
Tuntas aku berhadapan dengan mereka
Tak mampu kunikmati sapa mereka
Karena aku tahu mereka telah tahu jawab dari semua
Tanggal kan ia, tak perlu kau menggenggamnya
Tak ada yang baik darinya, lepaskan!
Tanpa ku minta, beringsut ia pergi
Ku lihat mereka melambai
Kau kalah malas...!
Pertemuan kesepuluh malam ini, kelas kedatangan seorang narasumber hebat yang telah banyak menelurkan karyanya. Mengaku dulu sebagai seorang pemalu tapi ternyata ia mampu mengusir malunya dan menjadi seperti sekarang, Prof. Dr. Ngainun Na'im. Sedangkan, bertindak sebagai polisi lalu lintas yang mengalir alur kelas dan menegakkan disiplin lalu lintas chat adalah Ibu Raliyanti. Dua orang hebat inilah yang akan membersamai kita, peserta kelas menulis gelombang 24.
Bahan mentah karya-karya besar hanyut dan mengapung mengitari dunia, menunggu untuk dibungkus dengan kata-kata ( Thornton Wilder)
Malam ini kelas bertajuk Menulis itu Mudah. Mudah berarti tidak sulit, tidak susah. Seperti halnya yang tercantum pada quote di atas kata hanyut dan mengapung mengidentifikasikan bahwa bahan-bahan itu tidak bertuan atau setidaknya lepas dari tuannya. Maka kita bisa mencomot nya kapan saja, tanpa perlu meminta izin pada penulisnya dan tak perlu membayar alias gratis. Hal ini terpampang nyata dalam sebuah artikel di Kompasiana tulisan Liliek Pur dengan judul ," Dengan bahan baku melimpah, masihkah kita enggan menulis."
Sejalan dengam materi yang disampaikan Prof. Ngainun bahwa sungguh menulis adalah aktivitas yang menyenangkan yang bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, asal kita mau.
Ini dibuktikan saat ia mengikuti serangkaian acara di Ternate, diantara waktu sempitnya, bahkan saat lelah dan butuh kesegaran,mandi, ia mampu menulis dan meng-upload tulisan yang menarik tanpa meninggalkan unsur informasi yang dapat memberi manfaat kepada pembacanya.
Menulis sungguh adalah sebuah terapi jiwa yang mampu merefresh diri saat lelah menyapa. Lelah dalam arti pikiran yang penat ataupun fisik yang butuh diistirahatkan. Tidak percaya maka yuk kita latihan, latihan menulis.
Seorang Kuntowijoyo, berkata kunci menulis itu cuma tiga yaitu, menulis..menulis...dan menulis. Sederhana, asyikkan, mau buktikan.
Bagi pemula, yang merasa menulis itu sulit, lakukan dulu. Lakukan setiap hari, satu paragraf saja asal tiap hari ngak apa-apa koq.
Mengapa? Karena kita telah ngeset ulang mind set kita untuk menjadikan menulis sebagai aktivitas harian. Bukan untuk mengisi waktu luang, tapi kita sengaja meluangkan waktu untuk menulis.
Sibuk, semua orang sibuk. Apa menurut anda seorang ibu rumah tangga tidak sibuk? Punya waktu luang yang banyak? Cobain deh jadi ibu rumah tangga tiga hari saja, tanpa ada bantuan asisten ya. Maka anda akan rasakan sensasi jiwa yang tak kan Terperi. Nyaris tak ada waktu kosong, kecuali mencurinya...ngak percaya? Iya...cobain deh. Lho koq jadi curcol...
Menulis itu mudah, sehingga karena mudahnya Prof. meyakinkan peserta kelas bahwa aktivitas menulis dapat dilakukan kapan saja, dimana sebab kita punya bahan baku yang melimpah...ya itu tadi, hanyut dan mengapung disekitar kita.
Untuk itu, sebuah formulasi sederhana dalam tataran tulisan tapi complecated dalam visualisasi nya dipaparkan oleh Bapak yang masih merasa perlu belajar memahami kitab kuning ini. Apa itu yuk simak.
Langkah-langkah mudah dalam menulis.
1. Ubah pola pikir
Dalam tataran awam menulis adalah aktivitas yang sulit. Nih...belum apa -apa kita telah memcangkokkan pemahaman bahwa menulis itu sulit di dalam kesadaran kita. Maka yang terjadi adalah, dengan sadar kita mengaminkan sulitnya diri ini saat harus menulis.
Ini yang harus diubah, diganti menulis itu mudah. Dengan menanamkan kesadaran pada diri bahwa menulis itu mudah maka akan berbeda keadaannya. Bila kesulitan kembali menyapa, maka tanamkan kembali bahwa menulis itu mudah.
Dengan mengubah pola pikir kita maka artinya kita telah menyumbangkan separuh keberhasilan kita dalam proses penuangan ide dari dunia gagasan ke dunia tulisan. Cobain deh.
2. Berlatih menulis
Ingat ya, jangan hanya mengubah pola pikir saja tanpa action. Berlatih menulis adalah hal penting yang harus dilakukan seberjalan pola pikir yang telah diubah tersebut. Berlatih menulis setiap hari hukumnya wajib. Tiada hari yang berlalu tanpa kita menulis, meski pun hanya satu paragraf, halal. Sebab bila satu hari saja kita tidak menulis, maka keesokkan harinya dengan mudah kita akan absen lagi menulis....hhhmm, kog jempol menghadapkan arah kukunya ke belakang?
Menulis bukan hal yang berhubungan dengan bakat. Ia bisa dipelajari secara teknis dengan mudah, bisa dipelajari, tetapi berlatih itu urusan niat.
3. Banyak membaca
Menulis ibarat mengeluarkan tabungan bacaan dalam otak kita, maka bila kita tidak membaca bagaimana kita akan mengeluarkan tabungan kita. Maka untuk bisa menulis harus mau dan suka membaca.
Membaca sedikit demi sedikit, kita perlu berhenti sesaat untuk merenungkan apa yang telah kita baca. Jadi tak perlu buru-buru melahap apa yang ada dalam genggaman kita sebab hukumnya utamakan paham bukan khatam. Seperti halnya menulis maka membaca juga perlu meluangkan waktu, bukan menunggu waktu luang.
4. Meluangkan waktu
Atur waktu sebaik mungkin. Setiap orang sibuk, semua orang punya kewajiban yang harus dituntaskannya. Jangan menunggu waktu luang, karena waktu luang yang tersedia biasanya digunakan untuk mengerjakan hal-hal yang mengasyikkan, yang lebih membuat kita terhibur tanpa merasa ada yang menekan kita. Kan lebih enak tidur daripada menulis, lebih enak main hp dari pada menulis, buah hati juga pasti minta ditemenin main kan..? Jadi, atur waktu kita, luangkan waktu untuk menulis. Ini baru betul.
5. Rajin mengamati, rajin mencatat, rajin mengolah apa yang telah dicatat agar menjadi sebuah tulisan.
Bahan mentah yang ada disekitar kita dapat menjadi sebuah karya atau tulisan yang menarik dan bermanfaat bagi pembaca. Mereka perlu dibungkus dengan kata- kata menarik dan sesuai dengan aturan ejaan yang ada. Pilihan kata yang menarik dan segar juga akan berpengaruh pada tulisan yang akan kita produksi nantinya. Jangan khawatir pada hasil akhir tulisan kita. Selama kita bukan seorang perfeksionis maka munculkan rasa berani menulis.
( ... dan ternyata untuk seorang pemula seperti saya, perlu keberanian lho untuk meninggalkan jejak di artikel Prof lho..beneran.)
6. Belajar menulis kepada para penulis
Seperti yang kita lakukan di kelas menulis, belajar menulis pada ahlinya dan belajar berlatih disertai bimbingan langsung dari ahlinya. Ini penting sebagai bagian dari penguasaan teknis menulis yang baik.
Keenam formula yang dipaparkan narasumber hebat kita malam ini, terasa mudah untuk dibaca dan dipahami tapi pengejawantahan nya yang perlu kemauan yang kuat.
Sedikit kemampuan yang kita punya akan menghasilkan banyak tulisan asal piranti utamanya selalu full terisi yaitu kemauan.
Kemauan dan kemampuan akan menyempurnakan keenam langkah yang telah ditularkan oleh narasumber hebat kita malam ini.
Kembali kita dipersilakan memilih, mau...ambil...ngak mau...kelewatan...kan dah dibocorin rahasianya, gimana sehhh!
Sadarku bernyanyi
Bahwa banyak hal yang kusukai
Meski tak harus kubagi pada banyak orang
Namun ku harus tentukan
Duapuluh empat yang kupunya
Haruskah semuanya kuberi kan padamu
Sedang kemudian aku merana dalam kebekuan yang tak mampu hangatkan diksi ku
Pandangan ku tertuju pada ia yang sendiri
Peluk aku, bungkus aku dengan semua kata yang kau punya
Biarkan aku menemani langkahmu, karena aku kan mampu bahagiakanmu di akhir kisah kita...
Top bgt tulisannya Bunda Susi yg begitu puitis.jd melambung hati dan pikiranku kalau baca tulisan Bunda susi
BalasHapusHehe...terimakasih,Bunda
HapusInspiratif
BalasHapusTerimakasih kasih telah berkunjung ke blog saya yang sangat sederhana ini, Prof. Salam takzim.
HapusMeleleh aku tuch baca diksinya bu susi🥰 kereeeeen👍👍👍👍
BalasHapusAduh...jangan sampai.meleleh dong. Terimakasih Bu.
HapusRindu tulisan penuh diksi
BalasHapusAkhirnya bertemu lagi
Mantap bunda manis
Terimakasih,Bu Ovi
HapusLengkap bunda susi, insya Allah sebenarnya lagi akan jadi penulis handal ini mah
BalasHapusAamiin... Aamiin.. Aamiin ya Allah. Terimakasih Pak.
HapusTulisan penuh makna dan menginspirasi bunda ...
BalasHapusTumben fast respon...makasih adikku sayang.
HapusRatu diksi bm 23-24.. Mantap unii selalu lihai dalam dalam menyulam kata demi kata. Menghasil karya yang manis untuk dibaca..
BalasHapusAlhamdulillah..terimakasih
HapusKata-kata puitis penuh dengan makna....sampai akhir tulisan rasanya kurang. Mantabbbb...bunda Susi.
BalasHapusTerimakasih
HapusResume nya bermanfaat.
BalasHapusSalam Literasi
Terimakasih
HapusPuitis sekali mantap
BalasHapusTerimakasih
HapusSangat inspiratif
BalasHapusMantap. Semangat menulis dan membaca
BalasHapusTerimakasih
HapusSari judulnya sdh keren isinya bagus dan memotivasi
BalasHapusYa ada puisinya juga. Aku Ibnu Muslim salut
BalasHapusTerimakasih, Pak
HapusLuar biasa selalu ada puisi di setiap resume. Mantull bu Susi..
BalasHapusTerimakasih,Pak
Hapus